Yuk Jadi Remaja Gaul dan Sehat
Hallo anak-anaks mudaa!
Anak muda ini identik dengan kreatif dan gaulnya itu merupakan suatu kesatuan yang tidak dipisahkan. Saking kreatifnya nih, anak muda sering kali memunculkan kata-kata yang baru. Keren bangett memang anak-anak muda ini..
Tapi bener ga nih kalau anak-anak muda ini mempunyai semangat yang menggebu-gebu? Nah apakah diantara kalian menjaga kesehatannya dengan baik? Sayang loh jiwa mudanya tidak terpakai dengan baik kalau kitanya tidak menjaga kesehatan, huhuhu
Nah kali ini mimin akan ajak kaum muda untuk menjadi ANAK MUDA YANG GAUL DAN SEHAT!
Sebelumnya mimin akan membahas mengenai Kesehatan remaja. Kesehatan remaja inimerupakan salah satu parameter penentu keberhasilan pembangunan bangsa. Para remaja merupakan generasi muda, penerus bangsa, pewaris negara serta tumpuan harapan keluarga dan masyarakat.
Kementerian Kesehatan memberikan perhatian khusus terhadap para remaja dan sangat mengharapkan agar generasi muda Indonesia dapat berkembang menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di tataran global.
Dalam kemajuan teknologi informasi di era globalisasi dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya. Para remaja dengan mudah dapat mengakses informasi yang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupannya. Selain itu, Menkes juga memberikan perhatian atas maraknya perilaku kekerasan pada anak juga di kalangan pelajar.Karena itu, Kementerian Kesehatan juga melakukan pendekatan ke masyarakat melalui jalur Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (Puskesmas PKPR).
Di Puskesmas PKPR, dikembangkan program konselor sebaya (peer counselor). Sebagai konselor sebaya, para remaja menjadi jembatan antara remaja dengan orang tua, guru dan tenaga kesehatan, untuk dapat memberikan informasi kesehatan yang benar dan membantu teman sebaya yang mempunyai masalah kesehatan.
Dengan cara ini, diharapkan para remaja yang mempunyai masalah dapat mencari jalan keluar dari orang tua, guru atau tenaga kesehatan. Bukan mencari solusi pada teman sebaya yang mungkin memberikan informasi yang tidak bertanggung jawab.
Selain dibekali pengetahuan, remaja harus ada penguatan secara agama dan moral secara utuh untuk bisa memberikan kekuatan iman dan mental generasi muda untuk menjauhi perilaku berisiko. Karena itu, mengharapkan keluarga dapat membekali anak-anak dengan nilai-nilai panutan, tuntunan yang baik, dan life skill sehingga anak-anak dapat memilih kegiatan positif yang bermanfaat bagi kehidupan mereka dan menghindari pergaulan yang berdekatan dengan perilaku berisiko. Di sisi lain, masyarakat hendaknya juga ikut berperan dalam memastikan generasi muda kita mendapat informasi yang sehat dan benar.
Masalah kesehatan yang terjadi pada anak usia sekolah berbeda-beda menurut kelompok umurnya. Pada siswa Sekolah Dasar (SD), masalah kesehatan terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang belum diterapkan dengan baik, seperti masalah kecacingan, kesehatan gigi mulut dan anemia. Sementara itu, pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan pengetahuan kesehatan yang kurang dan perilaku berisiko, seperti merokok dan pacaran tidak sehat.
Selain itu, masalah lain yang dihadapi yaitu terjadinya pernikahan pada usia dini (15-19 tahun). Pasangan remaja yang menikah usia dini berisiko tinggi, karena dapat menyebabkan kematian perinatal, neonatal dan bayi, kematian ibu saat melahirkan, serta memiliki kemungkinan melahirkan bayi yang pendek (stunting).
- Yuk Jadi Remaja Gaul dan Sehat - 20/01/2021