#KaburAjaDulu: Fenomena Generasi Muda yang Cari Peluang di Luar Negeri
Apa Itu #KaburAjaDulu?
Belakangan ini, tagar #KaburAjaDulu ramai berseliweran di media sosial. Fenomena ini muncul sebagai respons dari kekecewaan sebagian anak muda Indonesia terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap makin bikin hidup sulit. Mulai dari harga kebutuhan pokok yang naik, upah yang stagnan, sampai lapangan kerja yang makin kompetitif—semuanya bikin banyak orang mulai mikir: “Apa hidup di luar negeri lebih worth it?”
Kenapa Banyak yang Pengen Pergi?
Tren ini nggak sekadar isapan jempol. Data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan bahwa pada 2023, lebih dari 270 ribu WNI bekerja di luar negeri. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Kanada jadi destinasi favorit karena menawarkan gaji lebih tinggi, fasilitas lebih baik, dan lingkungan kerja yang lebih terstruktur.
Menurut survei LinkedIn, generasi muda saat ini lebih mempertimbangkan faktor kesejahteraan, work-life balance, dan prospek karier sebelum memilih tempat bekerja. Sayangnya, di Indonesia, banyak pekerja merasa overworked dengan gaji yang nggak sebanding.
Gimana Cara Kerja di Luar Negeri dengan Aman?
Mau ikut #KaburAjaDulu tapi takut kena tipu atau terjebak kerja ilegal? Tenang, berikut beberapa langkah aman biar rencana kerja ke luar negeri tetap lancar:
1. Cek Lowongan Resmi
Cari pekerjaan lewat jalur resmi! Website seperti E-KTKLN (Sistem Informasi Pekerja Migran Indonesia), JobStreet Global, dan LinkedIn International bisa jadi referensi buat nyari lowongan terpercaya.
2. Gunakan Jasa Agen Terpercaya
Kalau mau pakai agen penyalur kerja, pastikan mereka terdaftar di BP2MI atau kementerian tenaga kerja negara tujuan. Hindari agen abal-abal yang meminta biaya nggak masuk akal di awal.
3. Pelajari Syarat dan Visa Kerja
Setiap negara punya aturan kerja yang beda. Contohnya, Australia punya program Working Holiday Visa (WHV) buat anak muda 18-30 tahun, sedangkan Korea Selatan punya E-9 Visa buat tenaga kerja sektor manufaktur.
4. Belajar Bahasa Negara Tujuan
Skill bahasa bisa jadi nilai tambah besar! Jepang misalnya, lebih banyak menerima pekerja yang punya sertifikasi JLPT N4 ke atas. Korea juga mewajibkan tes EPS-TOPIK buat pekerja migran.
5. Siapkan Dana dan Mental
Pindah ke luar negeri butuh kesiapan finansial. Pastikan kamu punya tabungan cukup buat biaya awal sebelum gajian pertama. Plus, mental juga harus siap menghadapi tantangan kerja di lingkungan baru.
Apakah #KaburAjaDulu Solusi?
Nggak ada jawaban mutlak soal ini. Setiap orang punya alasan masing-masing untuk tetap di Indonesia atau mencari peluang di luar negeri. Yang penting, kalau memang mau pergi, pastikan semua prosesnya legal, aman, dan sesuai rencana. Karena bagaimanapun, bekerja di luar negeri bukan hanya soal “kabur,” tapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik.
Jadi, kamu tim #BertahanDulu atau #KaburAjaDulu? -NHA