ARTICLE

About Self : Toughest Journey in Life


20210128_073736_0000.png

Loading

Perjalanan terberat dalam hidup adalah menemukan diri sendiri. Perjalanan terkelam dalam hidup adalah kehilangan diri sendiri. Perjalanan hidup paling membahagiakan dan penuh syukur adalah menemukan kembali diri sendiri.

Hi Teens! Bicara tentang perjalanan terberat dalam hidup pasti berbagai macam, apa yang aku rasa berat belum tentu menurut kamu berat, begitupun sebaliknya. Karena, tidak ada alat ukur mengenai hal itu.

Beberapa orang mungkin pernah merasakan atau sedang mengalami fase kehidupan yang berat dan menyakitkan. Karena hidup akan seperti drama yang tak berkesudahan, seperti roll coaster. Kadang kita diatas, dibawah, dijungkir balikan oleh keadaan yang mengharuskan kita bangkit dari keterpurukan dari situasi yang membuat kita tidak nyaman bahkan yang tidak kita inginkan.

Hi Teens! Apa sih perjalanan terberat dalam hidup yang kamu alami? di khianati teman dekat? di PHP in ? berada dalam hubungan toxic relationship? diputusi pas lagi sayang-sayangnya? atau diundang mantan ke acara nikahannya? dan hal lainnya yang memunculkan rasa cemas, bimbang, atau frustasi dalam diri kamu yang bisa menjadi penyebab kamu kehilangan diri sendiri.

Kehilangan diri sendiri adalah suatu hal yang terberat dalam hidup dibanding dengan ditinggal doi, mungkin saat ini ada yang merasa perlahan hilang dalam diri kamu yang menyebabkan belakangan ini terasa aneh, ga nyaman, gelisah bahkan kebingungan. Sering kali membuat kamu mempertanyakan kembali, sebenarnya aku siapa? apa yang aku inginkan? apa yang aku suka? dan kamu mulai melakukan sesuatu yang bukan “kamu banget” ya merasa terpaksa melakukan itu.

Apa aku telah kehilangan jati diri ? Aku juga pernah merasakannya bahkan saat ini aku, kamu atau kalian yang membaca ini pernah atau sedang merasakan hal itu, bahkan dalam waktu yang lama. Berulang kali mencari sesuatu yang hilang yang bahkan aku sendiri tidak tau keberadaannya dimana. Saat itu, saat memasuki lingkungan dan lingkaran baru sudah pasti membutuhkan kemampuan adaptasi yang baik. Ada banyak tantangan yang dihadapi ketika aku coba beradaptasi dengan suasana, situasi dan kondisi yang berbeda dari yang aku ketahui dan rasakan sebelumnya. Namun jika aku cukup pandai dan cermah beradaptasi, tidak akan jadi masalah.

Tak jarang ada yang beradaptasi dengan mengikuti semua kebiasaan dilingkungan dan lingkarannya yang baru, menyembunyikan dan melupakan kebiasaan baik hanya karena agar diterima. Ada juga yang berani mempertahankan kebiasaan baik dan ciri khasnya di lingkungan dan lingkaran baru, meski dengan resiko akan ditolak di kelompoknya.

Jangan merasa terjebak di titik itu. Sesuatu yang pernah dekat dan melekat di diri kamu tidak akan pernah benar-benar hilang bagaimana pun juga, jati diri itu ada di dalam diri kammu dan terpendam sangat dalam. Karena, didalam diri seseorang pasti ada sesuatu yang berbeda dari orang lain dan itu takkan pernah bisa dicuri atau hilang. Jangan merasa pesimis tentang kelabilan yang kamu kira masih dalam pencarian jati diri.

Jati diri ADA bukan untuk dicari. Sebenarnya, ia telah tertanam di dalam diri kamu dan kamu tinggal membongkar nya saja, membukanya kembali untuk menjadi diri kamu yang seutuhnya. Selama ini, kamu terfokus dan terlalu sibuk untuk melihat sekitar atau orang lain kemudian melupakan sejatinya diri. Lambat laun dengan ketertarikan tersebut telah menimbun ke AKU an nya di dalam diri kamu, terkubur dengan sosok dia yang sebenarnya dan terganti oleh sosok baru atau cermin lain

Jati diri kamu ada. Hanya saja sekarang masih tertimbun oleh tumpukan obsesi dan tekanan ketidakpercayaan diri. Saat ini yang kamu butuhkan adalah proses untuk menemukan jati diri kamu kembali. Terbentuknya jati diri pastilah karena telah melewati banyak problematika dan di tempa selama perjalanan hidup. Bongkar kembali sesuatu yang pernah tertanam, kamu pasti bisa mendapatkan kembali.

Riska Karmilah
Latest posts by Riska Karmilah (see all)

Riska Karmilah

Panggil aja Riska, seorang mahasiswi tingkat 3 di Universitas Islam Negeri di Bandung, dengan harapan setiap harinya terdapat keajaiban didalam hidup.