KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN CARA MERAWAT ORGAN REPRODUKSI
APAAN TUH..??
berikut ini pengetian kesehatan reproduksi remaja:
Sehat adalah suatu keadaan yang lengkap , meliputi kesejahteraan fisik , mental , dan sosial , bukan semata – mata bebas dari penyakit atau kecacatan.
Reproduksi adalah proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestari hidupnya.
Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa.
Jadi , kesehatan reproduksi remaja adalah kondisi sehat yang menyangkut sistem , fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
Perubahan yang terjadi pada laki laki ketika sudah pubertas ada beberapa diantaranya:
1. Terjadi perubahan suara mejadi besar dan mantap,
2. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan alat kelamin,
3. Tumbuh kumis,
4. Tumbuh jakun,
5. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang,
6. Penis dan buah zakar membesar .
Salah satu tanda bahwa laki-laki sudah pubertas adalah Mimpi Basah.
APA ITU MIMPI BASAH..??
Mimpi Basah pada masa pubertas produksi air mani bisa sangat cepat sehingga dalam 2 hari saja sudah terkumpul air mani yang banyak. Air mani yang sudah banyak ini kadang kadang keluar secara spontan (tanpa disadari) pada saat tidur Keluarnya air mani disebut Ejakulasi. Karena sering terjadi pada waktu tidur inilah, maka keluarnya air mani disebut sebagai mimpi basah. Ejakulasi dan mimpi basah adalah sesuatu yang normal dan berarti anak laki – laki akan menjadi dewasa.
Perubahan fisik pada perempuan yang sudah pubertas diantaranya:
1. Payudara dan pantat membesar,
2. Indung telur membesar,
3. Kulit dan rambut berminyak dan tumbuh jerawat,
4. Vagina mengeluarkan cairan,
5. Mulai tumbuh bulu di ketiak dan sekitar vagina,
6. Tubuh bertambah tinggi .
APA ITU MENSTRUASI..??
Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH – Estrogen atau LH Progesteron dan salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina.
Bagaimana cara yang baik menjaga organ reproduksi kita..??
Cara Menjaga Organ Reproduksi:
1. Pakai bahan celana dalam yang menyerap keringat.
2. Ganti minimal 2x / hari , setelah mandi.
3. Merawat rambut yang tumbuh di sekitar alat kelamin.
• dipangkas teratur , nggak perlu bawa ke salon kok hehe,,
• Alat cukur hanya untuk sendiri ya jangan kongsi (jangan dipakai orang lain)
4. Jangan pakai minyak wangi / parfum atau bedak karena bisa bikin iritasi dan lembab.
5. Jangan lupa mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun
• Untuk perempuan, siram dengan air dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.
• untuk laki – laki , cukup dibersihkan dengan air bersih.
HINDARI…!!!
1. Sex bebas
2. Sex sebelum menikah
Hal tersebut dapat mengakibatkan penyakit seperti HIV/AIDS, Raja Singa, Kanker Servix dan lain sebagainya. Mari kenali beberapa penyakit diatas.
1. HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita.
Tipe HIV
Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% di antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil individu, terutama di Afrika Barat.
Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi kurang dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi.
HIV dan AIDS di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus infeksi HIV di Indonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di tahun yang sama, lebih dari 7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.
Data terakhir Kemenkes RI menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja sudah tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.
2. Raja Singa/sifilis
Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.
Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak organ otak, jantung, dan beberapa organ lain. Pada wanita hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian bayi. Oleh karena itu, semakin dini diagnosis dan pengobatannya, semakin mudah sifilis disembuhkan.
Gejala Sifilis
Gejala sipilis atau sifilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:
a. Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.
b. Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
c. Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.
d. Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.
Penyebab Sifilis
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Diagnosis Sifilis
Untuk mengetahui seseorang menderita sifilis, dokter akan melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan pengambilan cairan luka. Tes darah untuk mengetahui adanya antibodi untuk melawan infeksi, sementara pemeriksaan cairan luka guna mengetahui keberadaan bakteri penyebab sifilis (sipilis).
Pengobatan Sifilis
Pengobatan siflis atau raja singa ini akan lebih efektif jika dilakukan ketika tahap awal. Sifilis dapat diatasi dengan antibiotik penisilin. Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks, sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh.
Pencegahan Sifilis
Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini.
3. Kanker Servix
Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar. Dalam banyak kasus, kanker serviks terkait dengan infeksi menular seksual.
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Salah satu fungsi serviks adalah memproduksi lendir atau mukus. Lendir membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Selain itu, serviks juga akan menutup saat kehamilan untuk menjaga janin tetap di rahim, dan akan melebar atau membuka saat proses persalinan berlangsung.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan pada wanita, selain kanker payudara. Berdasarkan penelitian yang dirilis WHO pada tahun 2014, lebih dari 92 ribu kasus kematian pada wanita di Indonesia disebabkan oleh penyakit kanker. Dari jumlah tersebut, 10% terjadi karena kanker serviks. Sedangkan menurut data Kementerian Kesehatan RI, setidaknya terjadi 15000 kasus kanker serviks setiap tahunnya di Indonesia.
Jenis Kanker Serviks
Deteksi jenis kanker serviks yang diderita pasien akan membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Jenis kanker serviks terbagi dua, yaitu:
a. Karsinoma sel skuamosa (KSS). KSS adalah jenis kanker serviks yang paling sering terjadi. KSS bermula pada sel skuamosa, yaitu sel yang melapisi bagian luar leher rahim.
b. Adenokarsinoma. Jenis kanker serviks ini bermula pada sel kelenjar pada saluran leher rahim.
Pada kasus yang jarang, kedua jenis kanker serviks di atas dapat terjadi secara bersamaan.
Stadium Kanker Serviks
Tahap atau stadium digunakan untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker. Semakin tinggi stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Berikut ini adalah stadium kanker serviks berdasarkan penyebarannya:
Stadium 1
Sel kanker tumbuh di permukaan leher rahim, tetapi belum menyebar ke luar rahim. Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 2
Kanker sudah menyebar ke rahim, namun belum menyebar hingga ke bagian bawah vagina atau dinding panggul.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Ukuran kanker bervariasi, bahkan bisa lebih dari 4 cm.
Stadium 3
Kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina, serta menekan saluran kemih dan menyebabkan hidronefrosis.Terdapat kemungkinan kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya, namun belum menyerang organ di sekitarnya.
Stadium 4
Kanker telah menyebar ke organ lain, seperti kandung kemih, hati, paru-paru, usus, atau tulang.Penelitian mengungkapkan bahwa angka harapan hidup pada penderita kanker serviks tergantung stadium yang dialami. Meskipun demikian, angka harapan hidup hanya hitungan persentase penderita yang masih hidup, lima tahun setelah didiagnosis menderita kanker serviks.
Sebagai contoh, angka harapan hidup 80% berarti 80 dari 100 penderita bertahan hidup 5 tahun setelah terdiagnosis kanker serviks. Perlu diketahui, banyak penderita yang hidup lebih dari 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks. Berikut adalah angka harapan hidup pada penderita kanker serviks berdasarkan stadium yang dialami:
Stadium 1 – 80-93%
Stadium 2 – 58-63%
Stadium 3 – 32-35%
Stadium 4 – 15-16%
Bagaimana cara pencegahannya..??
Untuk mencegah terkena penyakit diatas maka lakukan hal berikut ini:
1. Hindari hubungan sexual sebelum menikah.
2. Bersikap saling setia dengan pasangan.
3. Say NO to Drug.
4. Memeriksa organ reproduksi.