Kenakalan Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pada masa ini, remaja akan melalui fase dimana mereka mencapai kematangan emosi, sosial, fisik, dan psikis, dimana mereka mencari jati diri mereka. Bila proses pencarian diri ini gagal maka yang terjadi adalah remaja mulai meragukan peranan dan fungsi dirinya di tengah masyarakat. Akibatnya, mereka cenderung memiliki sifat menonjolkan diri, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, dan berburuk sangka.
Tidak bisa dipungkiri bahwa kekerasan terhadap anak atau remaja yang dikenal dengan istilah bullying di sekolah semakin marak. Bullying merupakan salah satu tindakan agresi yang dilakukan satu orang dengan tujuan untuk menyakiti atau mengganggu anak laina atau korban yang lebih lemah darinya. Mereka yang menjadi korban bullying kemungkinan akan menderita depresi dan kurang percaya diri, yang mana pada akhirnya korban bullying menjadi kesulitan dalam bergaul.
Ada beberapa bentuk dari tindakan bullying. Bullying dalam bentuk fisik bisa dicontohkan seperti memukul, mendorong, mengancam secara fisik, memelototi dan mencuri barang. Bullying dalam bentuk psikologis bisa bermanifestasi seperti mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam, gurauan yang mengolok-ngolok dan mengasingkan seseorang secara sosial. Sementara itu bullying dalam bentuk verbal bisa hadir dalam bentuk hinaan, bentakan, menggunakan kata-kata kasar, menyindir, dan memanggil dengan julukan.
Bullying bukanlah aktivitas normal pada anak-anak yang akan berlalu dengan sendirinya seiring mereka dewasa. Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik pada masa anak-anak justru dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius di masa remaja dan dewasa, seperti: pelecehan seksual, kenakalan remaja, keterlibatan dalam geng kriminal, kekerasan terhadap pacar/teman kencan, pelecehan atau bullying di tempat kerja, pelecehan atau kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap orang tua sendiri.
- Kenakalan Remaja - 29/12/2019