HAKIKAT REMAJA
Masa muda masa dalam rentang kehidupan yang dipenuhi dengan berbagai perubahan dan dinamika begitupun bisa dikatakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa awal. Sudah tidak lagi dikatakan sebagai anak-anak namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa, meraka sedang berada difase dimana mencari pola hidup yang sesuai baginya sekaligus mencari jati diri yang dilakukan dengan cara mencoba-coba hal baru yang mereka anggap sesuatu pengalaman yang terbaik, hal ini didasari atas keingin tahuan yang besar atas sesuatu yang ia lihat, karena dalam hal ini pada umumnya mereka cenderung bertanya-tanya “who I’am?” / “siapakah saya sebenernya?” maka usia ini adalah fase yang rawan secara mental dan psikologis.
Oleh karena itu, orangtua tidak boleh serta merta menolak perubahan yang terjadi pada anak remajanya. Biarkan mereka apa yang harus mereka lakukan dimasa tumbuh kembangnya yaitu untuk membentuk jati diri dan berusaha memperluas batas-batas kemampuan mereka yang orangtua perlu lakukan adalah melakukan pendekatan dan diskusi intim dengan remajanya.
Dr. Miryam A. Sigarlaki, M.Psi., mengatakan bahwa orangtua termasuk guru sekolah harus mengenali karakteristik anak remaja zaman sekarang atau yang sering disebut generasi ‘Z’. “Orang tua dan guru harus tahu dulu karakter remaja atau anak-anak zaman sekarang, yang sebutannya itu digital native. Apa yang mereka butuhkan, seperti apa berkomunikasi dengan mereka.” Paparnya, dalam seminar ‘Problematika Remaja di Era Digital’ yang digelar Fakultas kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani)di Gedung Hindarto Joesman Jalan Terusan Sudirman Kota Cimahi.
Untuk mendidik anak remaja bukan dengan cara mengekang, mendikte dan otoriter karena sifat remaja semakin dikukung maka semakin berontak untuk mencoba, yang paling mudah mendidik anak remaja dengan cara memotivasi mereka untuk melindugi sekaligus menjaga mereka dari bahaya dan kejamnya dunia luar dan adapun membangun pola pikir mereka kearah yang tepat ini yang memang paling sulit untuk dibentuk. Jelas remaja bukan lagi anak yang bisa diatur namun dengan selalu berkomunikasi dengan mereka itu yang paling tepat, baik melalui candaan atau diwaktu yang santai dan tepat.
Adapun berbicara dengan remaja jangan didepan oranglain atau harus dengan berbisik apalagi jika remaja itu adalah remaja laki-laki. Dengan kepekaan orang dewasa maka komunikasi akan berjalan dengan baik dan remaja akan dengan muda mendengarkan dan mengatakan keinginan mereka sekaligus keluhan mereka. Dengan begitu, mereka merasa ditemani dan didukung penuh.
Dr. Brustein didalam bukunya ‘Dr Brustin’s Book on Children’ mengatakan bahwa “Anak biasanya memberikan tanggapan (reaksi) yang lebih baik bila diberi senyum dan diajak bicara dengan sikap hangat dan penuh kasih sayang”.
- HAKIKAT REMAJA - 02/01/2020