Bersentuhan Bisa Menularkan HIV/AIDS? Kata Siapa!?
Hallo Indonesia! Kalau ada yang bertanya “Apakah virus HIV yang menyebabkan AIDS dapat menular lewat keringat saat bersentuhan?”, maka dengan tegas kami akan menjawab “TIDAK”. Berbicara mengenai media-media penularan virus HIV/AIDS, memang erat sekali kaitannya dengan hoaks dan stigma negatif yang beredar di kalangan masyarakat. Jika seseorang memiliki pengetahuan yang kurang memadai, maka orang tersebut akan rawan mempercayai berbagai informasi yang tidak benar terkait Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Kurangnya edukasi membuat masyarakat memilih untuk menjauhi pengidap HIV. Padahal, faktanya penularan virus ini tidak semudah apa yang dibayangkan. HIV tidak dapat menular hanya dengan bersentuhan, air liur, keringat, dan bahkan gigitan nyamuk sekalipun.Virus hanya akan menular melalui kontak cairan tubuh berupa darah dan sperma dengan perilaku seksual atau penggunaan jarum suntik yang bersamaan.
Mengenali Cara-cara Penularan HIV
Sebagai mana yang telah dikatakan diatas bahwasanya HIV dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh berupa darah, sperma, dan juga air susu ibu yang terinfeksi HIV. Jadi siapa pun dan usia berapa pun dapat terinfeksi HIV. Namun perlu kita ketahui bahwa inilah beberapa cara penularan HIV:
- Transfusi Darah
Penularan HIV melalui transfusi darah memang terjadi dalam beberapa kasus, namun kini semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji kelayakan donor. Dengan adanya pengujian ini maka membantu para penerima donor untuk mendaapatkan donor yang layak dan memiliki risiko rendah untuk terinfeksi HIV.
- Hubungan Seks
Metode atau cara penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman kondom. Hal ini berlaku untuk perilaku seks melalui vagina, seks oral, maupun seks anal karena menular melalui cairan sperma yang bertransfusi. Risiko penularan ini semakin tinggi terhadap seseorang yang suka berganti-ganti pasangan seks.
- Penggunaan Jarum Suntik
HIV ditularkan melalui jarum suntik yang sudah terkontaminasi darah ODHA. Hal ini berarti virus bertransfusi melalui darah yang menempel pada jarum suntik. Itulah mengapa penggunaan jarum suntik bekas membuat seseorang memiliki risiko tinggi untuk tertular berbagai macam penyakit, termasuk juga HIV/AIDS.
- Persalinan dan Menyusui
Seorang ibu yang positif terinfeksi HIV kemudian mengandung atau menyusui seorang bayi maka bayi tersebut akan memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi HIV pula. Maka disarankan apabila seorang ibu pengidap HIV yang tengah mengalami kehamilan untuk berkonsultasi dengan dokter agar risiko penularannya bisa ditekan oleh bantuan medis.
Nah, dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa jika hanya bersentuhan, menggunakan alat makan bersama, dan menggunakan toilet bersama dengan orang yang terinfeksi HIV tidak akan membuat kita tertular. Pemahaman dan stigma yang keliru mengenai penularan HIV/AIDS ini lah yang menjadi tantangan tersendiri karena menjadi salah satu kendala dalam penanggulangan penyakit ini. Maka dari itu, mari kita bersama-sama berusaha untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat di sekitar kita. (TN)
- BISA! Bentuk Peduli untuk ODHA - 04/01/2021
- Good Friends, Good Vibes untuk ODHA! - 16/12/2020
- Ga Usah Takut Tes HIV!!! Ini Alasannya… - 13/10/2020