Tiga Hal Menjadi Remaja yang Bahagia
Siapa yang tidak mengenal remaja ? tentu semua orang akan mengalami masa ini. Dimana pada masa transisi ini banyak sekali perubahan yang terjadi yaitu perubahan psikologis dan fisik. Remaja tidak merasa bahwa dirinya anak-anak lagi. Meskipun begitu, ia belum bisa memegang tanggung jawab selayaknya orang dewasa. Terkadang para remaja tidak menerima berbagai perubahan pada dirinya. Sehingga terjadilah kenakalan remaja. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Departemen Sosial (2002) khususnya Balitbang, bahwa kematangan emosi pada remaja yang masih labil merupakan salah satu pemicu terjadinya kenakalan remaja.
Selain itu, banyak sekali berbagai permasalahan-permasalahan yang dialami oleh remaja masa kini, yang seolah-olah mereka tidak menikmati bagaimana menjadi remaja yang sesungguhnya. Dengan itu, para remaja masa kini harus bisa merasakan bagaimana mereka menjadi remaja yang penuh dengan kebahagiaan menikmati masa remajanya.
Membangun komunikasi yang baik dengan orangtua
Berbagai faktor terjadinya kenakalan remaja salah satunya ialah faktor pola asuh yang bersumber dari orangtua. Posisikanlah orangtua menjadi orang paling penting dikehidupan. Karena orangtua ialah orang yang pertama dilihat dan dikenal serta ialah yang namanya true love. Melalui kedekatan kita dengan orangtua, segalanya pasti menjadi mudah. Oleh karena itu, bangunlah komunikasi dengan orangtua agar ketenangan selalu melekat di dalam diri.
Bergaul dengan orang lain
Lingkungan sangat penting bagi perkembangan remaja. Dalam kehidupan lingkungan, remaja dapat menentukan teman yang pantas dan tidak. Dapat menilai mana yang baik dan mana yang buruk. Jadi tidak hanya nilai pertemanan saja, ia juga dapat terbebas dari segala kepenatan dan merasa terhibur.
Saling menerima perbedaan dan bersyukur
Salah satu seseorang menjadi bahagia ialah dengan cara besyukur. Hal ini dapat direalisasikan oleh remaja yang sudah seharusnya memahami toleransi sesama manusia. Para remaja harus memahami bahwa setiap manusia memiliki perbedaan. Jangankan dengan orang lain, hubungan antar saudara sedarah saja ada perbedaanya. Bergaul dengan orang lain dapat mengetahui letak perbedaan masing-masing. Setelah menemukan perbedaan tersebut, maka jangan dijadikan sebuah permasalahan, tapi cobalah untuk bersyukur dan saling menerima.
Sangat mudah kan, menjadi remaja yang bahagia ? maka dari itu, mulailah dari diri sendiri tentukan pilihan apakah ingin bahagia atau terjerumus ke dalam malapetaka.
- Tiga Hal Menjadi Remaja yang Bahagia - 30/12/2019