REMAJA : BERKEMBANG DAN BERKARYA
Yang disebut dengan remaja ialah anak-anak yang berusia sekitar 11 – 20 tahun. Masa remaja ini merupakan gerbang untuk bisa mencapai tahap kedewasaan. Pada masa remaja ini merupakan masa pertumbuhan, jadi anak-anak remaja ini belum mencapai bentuk akhir dari perkembangan tubuhnya. Pada masa perkembangan ini, baik remaja putra maupun putri akan mengalami suatu perubahan (perkembangan) secara fisik dan mental.
Secara fisik, akan terlihat perubahan yang dialami oleh setiap remaja. Perubahan pada anggota tubuhnya, suara, maupun pertumbuhan secara hormonal, akan terjadi pada remaja putra dan putri. Dan secara mental, akan terlihat dari sikap dan kepribadian yang dimunculkan oleh remaja itu sendiri. Setiap remaja akan mulai menaruh ketertarikannya pada remaja lawan jenis. Selain itu, mulai timbul perasaan untuk bertanggung jawab akan sesuatu hal, walaupun tidak semua remaja memiliki sikap menuju kedewasaan ini. Dan orang tua pun harus bisa mengerti perkembangan anak remajanya untuk bisa mendidik sesuai kondisi yang dialami anaknya. Selain itu, dikarenakan remaja sangat ingin untuk diperhatikan oleh orang lain pada masa perkembangannya ini.
Sebagai remaja, kita harus bisa memahami perkembangan pada diri sendiri. Perkembangan setiap remaja tidaklah senantisa sama, baik secara fisik maupun mental. Waktu untuk perkembangan tersebut juga tidak terjadi pada umur yang sama. Ada yang sangat awal, ada pula yang berkembang pada masa-masa akhir remajanya. Tetapi semuanya bukanlah terjadi begitu saja tanpa kehendak Tuhan. Semua yang terjadi dalam hidup kita merupakan kehendak semesta untuk bisa terjadi. Perbedaan lainnya yang mungkin terjadi ialah saat adanya perbedaan fisik dengan remaja lainnya. Perbedaan tidak perlu disikapi dengan sinis oleh kita sebagai remaja. Sebab, perubahan dan perkembangan setiap remaja memanglah berbeda. Dan yang terpenting, tidak perlu merasa rendah diri disaat kita berbeda dengan remaja lainnya tengah-tengah pergaulan kita. Kita tetap harus bisa mengucap syukur kepada seluruh yang telah di ciptakannya. “Ucapkanlah syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan dari Nya bagi kamu”.
Beberapa aspek penting yang terjadi pada perkembangan remaja antara lain :
1. Kondisi fisik.
Perkembangan remaja akan sangat terlihat pada perkembangan fisiknya (tubuh).
2. Kebebasan emosional.
Secara emosional, remaja akan cenderung sangat ingin mendapat pengakuan dari pihak lain tentang dirinya.
3. Interaksi sosial.
Pada masa remaja ini, akan sangat baik jika kita mulai lebih membuka diri terhadap lingkungan sosial agar mendapat gambaran diri kita secara objektif.
4. Pengetahuan terhadap kemampuan diri.
Adanya pengertian yang benar tentang kemampuan dirinya sendiri. Kemampuan setiap remaja berbeda, hal ini yang harus dimengerti, jangan sampai memaksakan diri untuk melakukan hal yang tidak mampu dilakukan.
5. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan etika
Emosi remaja sangatlah berkobar-kobar. Ketika senang akan sangat tampak gembira. Ketika sedih, akan tampak sangat murung. Oleh karenanya, emosional remaja juga harus bisa dikendalikan. Sehingga bisa menyikapi persoalan dengan lebih bijaksana.
Lalu, bagimana caranya untuk bisa memahami perkembangan diri sendiri? Konsep diri yang benar bagi anak-anak remaja sangatlah penting. Konsep yang benar tersebut sangat didasari oleh pengenalan remaja akan Tuhannya. Secara sederhana, remaja harus bisa mengenal Tuhan terlebih dahulu sehingga memiliki konsep diri yang benar. Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu dengan tidak berkerurangan sesuatu apapun. Sehingga, kekurangan yang dialami oleh remaja tidak bisa dijadikan alasan untuk merasa rendah diri. Sebab Tuhan sendiri yang akan menyempurnakan setiap pekerjaan tangan-Nya dalam diri para remaja.
Masa remaja merupakan masa yang harus dialami setiap orang sebelum kepada tahap dewasa. Dan masa-masa remaja ini akan sangat mempengaruhi kehidupannya dalam tahap kedewasaan nanti. Remaja yang mampu berkembang dengan baik akan cenderung berhasil di masa dewasanya. Dan remaja yang mampu berkembang dengan baik akan cenderung berhasil di masa dewasanya. Dan remaja yang gagal dimungkinkan akan lebih sering mengalami masalah pada saatnya nanti. Hal itu dikarenakan pada masa remaja inilah setiap remaja berusaha menemukan jati dirinya dan membentuk kepribadiannya secara mandiri. Hal itu sangat berguna bagi remaja untuk menyikapi persoalan yang dihadapinya.
Setiap remaja akan secara tidak langsung membentuk kepribadiannya melalui pergaulan yang dijalaninya sehari-hari. Berikut merupakan kategori kepribadian dengan berbagai ciri yang dimilikinya:
1. Tipe SANGUIN
Berkekuatan besar, bersemangat, gairah hidup tinggi, mampu membuat lingkungan gembira, senang. Namun, cenderung impulsive, mudah terbawa godaan lingkungan, dan sangat terbawa oleh keadaan sedih.
2. Tipe FLEGMATIK
Lebih terlihat tenang, tidak menampakkan emosi (baik sedih atau pun senang), pendengar yang baik, pengkritik yang tajam, dan mampu menguasai diri dengan baik, murah hati. Namun, tipe ini cenderung untuk tidak mau susah, selalu ambil keputusan yang mudahnya saja.
3. Tipe KOLERIK
Berorientasi pada pekerjaan dan tugas, berdedikasi dan disiplin tinggi, setia dan bertanggung jawab. Tetapi, kurang bisa memainkan perasaannya, sehingga kurang bisa memahami perasaan orang lain bahkan sangat mungkin untuk tidak peduli terhadap orang lain.
4. Tipe MELANKOLIS
Punya obsesi dengan hasil pekerjaan yang paling bagus, sempurna, estetika hidup yang tinggi dan perasaan yang sangat kuat. Kelemahannya ialah sangat sering terbawa oleh perasaan yang sensitif, dan tidak mudah terangkat untuk tertawa atau terbahak-bahak.
Apapun tipe kepribadian yang dimiliki seorang remaja, tidaklah bisa dijadikan ukuran murni untuk mengerti seseorang, namun bisa saja dijadikan patokan di dalam memahami diri sendiri dan orang lain. Yang terpenting adalah bagaimana kita mau mengundang Tuhan dalam hati kita. Sehingga dengan kuasa Nya, kita bisa sesalu menampilkan hal positif dari tiap kepribadian yang kita punya dan mampu mengendalikan segala kelemahan yang kita punya.
Yang perlu kita dipelajari adalah bagaimana mengundang Tuhan. Jadi syarat yang kita lakukan adalah dengan mengundang Tuhan untuk melihat, menilik, dan memeriksa jalan kita. Kita juga harus mengundang Tuhan untuk menuntun kita ke jalan yang benar. Secara mudah, karakteristik yang paling penting adalah apakah kita bersedia mengundang Tuhan masuk menilik hati kita, dan apakah kita mau berubah.
Suka Duka Remaja
Masa remaja dianggap sebagai masa yang menyenangkan sekaligus masa tersulit dalam hidup seseorang. Disebut menyenangkan sebab pada masa inilah banyak remaja yang mulai bisa merasakan kebebasan baik secara emosi maupun kepentingan. Tetapi juga masa di saat merasa kesulitan di dalam hidupnya. Persoalan yang sering muncul ialah hubungannya dengan orang tua.
Sebenarnya tidak ada jaminan bahwa orang tua yang baik akan menghasilkan anak yang baik pula. Sebagai contoh ialah perumpamaan yang Yesus sampaikan dalam kisah perumpamaan tentang anak yang hilang. Dalam kisah tersebut, orang tua anak tersebut sangatlah baik dan mau mengerti anaknya. Tetapi, anaknya tetap bersikap egois dan bahkan dianggap mengecewakan bapaknya. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa peran dan dampak orang tua sangatlah besar dalam membentuk sikap setiap anaknya.
Kembali diulang, bahwa yang terpenting ialah bagaimana orang tua mau mendidik anaknya di dalam pengenalan akan Tuhan sehingga anak pun mau mengundang Tuhan untuk mengendalikan hidupnya. Permasalahan lainnya ialah di dalam pergaulan sesama teman remaja. Sering timbul perbedaan pendapat antar remaja masa kini. Mulai dari yang dianggap benar sampai yang dianggap berkaitan dengan kepentingannya sendiri. Semuanya memang harus dilalui, tinggal bagaimana menyikapi persoalan yang ada tersebut.
Ada yang mengatakan jika kita memulai hari (pagi) dengan benar, maka hari yang akan kita jalani akan bersinar. Memulai hari dengan benar ialah memulainya dengan bersekutu dengan Tuhan. Sebagai contoh, ada orang yang tidak memulai harinya dengan benar. Lalu saat di sekolah dia ditegur oleh gurunya karena suatu masalah. Dia mulai kesal dengan sikap guru tersebut. Selanjutnya, ada teman yang membuatnya kesal pula dan ditanggapi dengan emosi. Saat pulang sekolah, menerima banyak PR yang membuatnya frustasi. Bahkan, di rumah hanya ada makanan secukupnya dan tidak sesuai selera. Seharian itu dia merasa kesal dan kecewa. Apakah semua masalah yang dihadapinya karena dia tidak bersaat teduh di pagi hari? Lalu, apakah remaja yang bersaat teduh tidak akan menghadapi masalah seperti itu? Jawabannya adalah TIDAK!
Remaja yang memulai harinya akan menghadapi persoalan yang sama bahkan mungkin lebih sulit. Lalu apa yang membedakan? Yang sangat membedakan ialah sikapnya dalam menghadapi persoalan tersebut. Remaja yang memulai harinya dengan benar akan menghadapi persoalan dengan sikap yang benar pula. Saat ditegur oleh guru, dibuat kesal oleh teman, menerima banyak PR, atau bahkan suasana rumah yang kurang menyenangkan akan dihadapi dengan penuh sukacita dan penuh ucapan syukur. Apak sikap seperti itu akan otomatis muncul waktu bersaat teduh? Tentu saja tidak. Semuanya memrlukan proses dan dilakukan dengan tekun.
Masalah mungkin saja sama, tetapi cara menyikapinya yang berbeda. Oleh karenanya, suka dan duka remaja harus dihadapi dengan penuh hikmat. Dan hikmat yang benar hanya bisa diperoleh dengan menghadirkan Tuhan
Remaja di Hadapan Tuhan
Bagaimanakah remaja yang berkenan di hadapan Tuhan? Tentu saja remaja yang sesuai dengan kehendak Nya. Lalu apa yang dikehendaki Tuhan dalam diri seorang remaja? Jawabannya bisa diketahui. Seperti yang telah tertulis diatas bahwa kehendak Tuhan dapat diketahui dengan mengahdirkan Nya dalam hati secara rutin.
Memang tidak semua orang tua selalu benar. Bahkan tidak semua orang tua selalu bisa mendidik anaknya dengan efektif dan sesuai dengan harapan anak itu sendiri. Tetapi sebagai remaja hendaklah tetap harus menghormati orang tua sendiri. Sebagai remaja haruslah bisa memperjuangkan kebenaran walaupun orang tuanya kedapatan tidak bersikap benar. Demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian yang benar harus dimiliki. Salah satu cara menghormati orang tua adalah dengan membuatnya bangga. Bisa melalui prestasi belajar, sikap yang santun, atau pun sebagai anak yang penurut dan taat. Selain itu, disebutkan pula bahwa sebagai remaja harus memiliki suatu sikap yang bijak sehingga orang tua pun akan bersukacita. Kalau memang tidak bisa melakukan hal-hal yang besar buat orang tua, Tuhan tetap memandang sebagai anak-anak Nya jika kita bisa menghormati orang tua.
Persoalan anak muda zaman dulu mungkin sangat berbeda dengan zaman sekarang. Sebab sekarang hampir di semua aspek kehidupan sangat berkaitan dengan kemajuan teknologi, sehingga mendatangkan masalah yang rumit pula.
Tetapi sebenarnya persoalan remaja sama saja, seputar eksistensi dirinya di masyarakat dan kehidupan dalam keluarganya masing-masing.
- REMAJA : BERKEMBANG DAN BERKARYA - 03/01/2020