Pergaulan Remaja Zaman Milenial
Zaman sekarang, orang sering menyebutnya dengan zaman edan, zaman gemblung, zaman sinting dan masih banyak penyebutan zaman lainnya. Sebab zaman sekarang segalanya seolah-olah harus diperebutkan, dipersaingkan, bahkan kalau dengan cara legal atau baik tidak mampu, dengan segala macam apapun pasti dilakukan agar apa yang diinginkan terwujud.
Era milenial !!! Demikianlah orang-orang menyebutnya, dimana zaman penuh dengan propaganda ini. Dimana propagandanya telah meluluh lantahkan nilai-nilai moral di seluruh dunia dan khususnya negara kita Indonesia. Remaja saat ini digiring pada nilai-nilai materialisme yang menjunjung tinggi hedonisme tanpa melibatkan nilai-nilai Agama. Akibatnya muncul euforia sekularis yakni tergila-gila pada materi dan menjadikan uang adalah segala-galanya. Dan pada akhirnya terjadilah pemujaan terhadap uang bahkan menganggap uang sebagai Tuhan.
Tentu tidak hanya itu, pengaruh pergaulan dizaman ini. Setiap hari remaja-remaja diseluruh dunia histeris memuja-muja sosok artis. Pengidolan yang begitu tinggi terhadap sosok artis, menjadikan seolah-olah mereka telah menjelma menjadi Nabi. Dimana para pemujanya tidak memfilter lagi mana yang negatif dan mana yang positif dari tingkah laku artis idolanya. Padahal artis juga manusia, bukan malaikat yang tk pernah bebuat salah.
Remaja seperti ini, yang terkena fanatisme buta terhadap para artis idolanya. Padahal untuk menuju menjadi seperti mereka (artis) sangatlah jauh. Sehingga angan-angan mereka hanya menjadi angan-angan kosong belaka, bagai pungguk merindukan bulan. Sementara itu dalam kehidupan nyata, hidup begitu sulit. Jangankan membeli mobil dan rumah mewah seperti halnya artis-artis itu, sekedar isi perutpun harus banting tulang. Bagi remaja yang tidak mau melihat realitas ini, memilih jalan pintas. Merebaklah berbagai macam kejahatan seperti pencurian, perampokan dan lainnya. Menjadi pemandangan yang kita saksikan setiap hari. Itulah jalan pintas. Karena tidak bisa meniru gaya artis idola secara keseluruhan sebab keterbatasannya, maka tirulah yang sekiranya mampu dan tidak banyak memakan biaya. Seperti memakai baju artis yang di idolakannya memakai jeans ketat, tas, sepatu, kacamata gaul, dan lainnya.
Adapun para remaja borjuis yang bapaknya berkantong tebal, maka produk beratlah yang menjadi pilihannya. Sementara mereka tidak mau tahu, yang mereka tempel-tempelkan dan semprot-semprotkan ketubuh mereka adalah produk orang-orang kafir yang notabenenya Yahudi. Jadilah mereka seperti menyumbang musuh untuk membunuh saudaranya sendiri.
Berbagai perilaku tersebut hakikatnya ekspresi dari ketagangan, depresi atau stress berat menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Lengkaplah sudah dunia ini dipenuhi mode-mode jahiliyyah yang mengusung kebebasan berfikir dan berperilaku yang steril dari nilai-nilai Islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka sebut kemajuan. Pamer aurat dianggap seni. Perzinaan dianggap zamannya dan pembunuhan janin(aborsi) dianggap hak asasi. Maka lahirlah generasi instan, yaitu generasi yang tidak memiliki kepedulian terhadap moral. Yang mereka pikirkan hanya keni’matan sesaat walaupun harus merugikan orang lain.
Harus kita akui, bahwa pergaulan remaja dizaman milenial sekarang ini, sudah meremet pula pada remaja-remaja Islam. Mereka sudah terseret pergaulan yang mereka anggap tren. Padahal mereka tidak menyadari lakon seperti apa yamg sedang mereka mainkan sekarang. Maka yang paling baik adalah kembali dan berkiblat pada tokoh idola yang sebenarnya didunia dan akhirat, yakni Rasulullah Nabi Muhammad karena beliaulah sebenarnya tokoh kita yang paling benar.
Remaja Gaul Kebablasan!!!
- Pergaulan Remaja Zaman Milenial - 02/01/2020