I-TEENS LITERATOURINFOGRAFIS

Antara Joker Dengan Perkembangan Remaja


infinity-genre-2.png

Loading

Joker sudah tentu tak asing lagi bagi mereka pecinta film hollywood, joker menjadi salah satu tokoh antagonis yang menjadi musuh abadi batman, karakter joket dibuatkan sendiri alur cerita filmnya yang membuat orang-orang khususnya mereka yang sudah dikaruniai anak berpikiran dalam film joker ini akan ada sosok pahlawan yaitu batman, namun nyatanya batang hidung batman tak nampak sedikit pun dalam film joker.

Di sejumlah unggahan di media sosial, banyak terungkap bahwa orang tua yang membawa anaknya nonton film ini harus meninggalkan studio lebih cepat karena si anak ketakutan nonton film ini. Ada juga yang mengatakan, ada anak yang ingin jadi Joker ketika dia dewasa nanti. Harus diingat bahwa anak adalah peniru ulung. Dan, film Joker ini banyak mengajarkan hal yang tidak baik dilakukan anak-anak.

Ada beberapa alasan mengapa film joker tidak bisa dijadikan rekomendasi untuk anak-anak atau remaja.

1. Joker menggambarkan kekerasan dan perilaku yang mengganggu.
Di film ini terdapat adegan kekerasan yang sangat berdarah-darah dan sadis, perilaku yang cukup mengganggu pikiran, bahasa yang kasar dan citra seksualitas meski hanya sebentar. Kekerasannya terpapar dengan gamblang. Amarah dan isolasi menghiasi film ini.

2. Tidak ada Batman
Sudah dikatakan bahwa film joker adalah alur cerita tentang kisah hidup karakter joker yang dikemudian menjadi musuh abadi batman, tentu selama hidup joker dipenuhi dengan kehidupan yang keras, sadis, penuh darah.

3. Tema cerita yang terlalu berat.
Mereka akan melihat seperti yang terpampang di layar saja. Mereka tentu tidak paham dengan apa yang terjadi dalam benak atau pikiran Arthur sehingga dia bisa seperti itu, anak mungkin hanya paham bahwa Arthur menjahati orang-orang yang menjahatinya dan kemudian dia sendiri jadi jahat, Ini berbahaya karena si anak bisa terpengaruh tontonan itu.

4. Joker bisa memprovokasi kekerasan.
Salah satu kontroversi yang ditimbulkan Joker adalah kemungkinan bahwa film itu akan memicu kekerasan pada anak-anak muda. Ada aksi kekerasan di tengah film yang mungkin dilihat orang dewasa cukup masuk akal. Namun, kekerasan di adegan itu bukanlah sesuatu yang heroik dan anak-anak mungkin tidak memahaminya.

Arip Saripudin
Follow me
Latest posts by Arip Saripudin (see all)

Arip Saripudin

arip saripudin seorang perantau dari daerah perbatasan antara jawabarat dengan jawatengah yaitu kota Banjar, lahir dari keluarga sederhana, dua bersaudara, yang sekarang sedang menempuh study di UIN sunan gunung djati bandung jurusan bimbingan dan konseling islam.