ARTICLEI-TEENS LITERATOURLIFE SKILL

Yuk Tingkatkan Life Skill Mu


WhatsApp Image 2019-12-31 at 3.49.28 PM

Loading

Masa remaja merupakan masa yang sangat menyenangkan bagi sebagian besar orang. Fase ini mereka milai bertemu lingkungan sosial yang lebih luas, beradaptasi, bermain sekaligus belajar bersama, dibarengi dengan kemampuan logikan yang berkembang dengan baik. Bahkan remaja seringkali disebut agent of change atau agen perubahan. Keluarga sebagai unit terkecil dari sebuah sistem masyarakat memegang peran penting dalam masa tumbuh kembang remaja.

Berdasarkan hasil sensus penduduk BPS tahun 2010, tercatat penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa dan 64 juta diantaranta adalah usia remaja. Jumlah penduduk remaja hampir mencapai 30% dari total penduduk yang ada di Indonesia merupakan aset bangsa untuk menghadapi bonus demografi yang akan didapatkan oleh bangsa Indonesia pada 1-3 dekade mendatang. Bonus demografi bagaikan pedang bermata dua karena apabila remaja sebagai calon penduduk usia produktif justru tidak memiliki kemampuan dan keterampilan (skill) yang tidak memadai maka hanya akan menambah beban tanggungan negara.

Bonus demografi terjadi karena peningkatan usia produktif akibat penurunan kelahiran yang terjadi dalam jangka panjang, sehingga menurunkan proporsi penduduk muda yang memungkinkan investasi untuk pemenuhan kebutuhannya berkurang dan sumber daya dapat dialihkan kegunaannya untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Bonus demografi sering dikaitkan dengan kesempatan yangh hanya akan terjadi satu kali bagi semua penduduk negara yakni the window od opportunity.

Untuk mencapai puncak demografi di Indonesia pada tahun 2045, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) kelompok usia produktif. SDM yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang berkarakter, berkualitas, memiliki kemandirian ekonomi, memiliki keterampilan dan kecakapan hidup yang layak, serta memiliki kompetensi di pasar Indonesia.

Momentum ini harus dipersiapkan secara maksimal dan secara tepat sehingga Indonesia bisa memanfaatkan peluang yang akan terjadi hanya sekali saja. Oleh karena diperlukan adanya upaya yang kuat dari seluruh pihak terutama untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) shingga Indonesia akan memiliki tenaga kerja yang berkarakter, berkualitas, memiliki keterampilan dan kecakapan hidup yang layak, serta memiliki kompetensi dari pasar Indonesia. Apabila remaja sekarang tidak dipersiapkan baik dari segi pendidikan dan keterampilannya maka dapat dipastikan kondisi Indonesia akan semakin terpuruk dalam kemiskinan karena generasi muda yang tidak produktif dan hanya menjadi beban negra saja.

Remaja itu harus cerdas dan cermat dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, jangan sampai remaja sekarang ini kupeng atau kurang pengetahuan, menjadi remaja itu wawasannya harus luas. Bukan hanya gosip artis yang dibahas atau model baju terbaru yang diketahui dan juga bukan tentang bagaimana caranya moveon saja. Dewasa ini banyak sekali cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan juga dapat dilakukan dimana saja misalnya menggunakan gadget, remaja sekarang banyak sekali yang merengek meminta gadget kepada orang tuanya hanya untuk mengikuti trend belaka, padahal orang tua mereka susah payah mencari rezeki untuk membeli gadget tersebut dengan harapan anaknya dapat menggunakan gadget tersebut dengan sebaik-baiknya bukan hanya untuk bermain game atu bahkan hanya sekedar mencari gebetan via sosial media.

Selain itu remaja juga harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya karena sosialisasi itu hal yang sangat penting dalam kehidupan , remaja tidak boleh kuper atau kurang pergaulan, remaja smart itu tipenya peduli, bukan hanya memikirkan diri sendiri, tapi juga keluarga, teman dan lingkungan.

Ada dua tugas pertumbuhan dan perkembangan pada remaja saat masa transisi. Tugas yang pertama adalah tugas untuk bisa tumbuh dan berkembang secara individu baik secara fisik, mental emosional dan spiritual. Tugas kedua adlaah tugas untuk bissa berkembang secara sosial, yang meliputi tugas melanjutkan sekolah, mencari pekerjaan, membentuk keluarga, menjadi anggota masyarakat, dan mempraktekan hidup sehat.

Banyak sekali upaya untuk meningkatkan kualitas SDM pada remaja salah satunya adalah life skill. Life skill adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk berperilaku positif dan beradaptasi dengan lingkungan, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-haru secara efektif. Pembelajaran life skill dinilai sangat penting bagi keberlangsungan remaja sebagai calon penerus bangsa karena dapat membantu remaja mencapai tugas pertubuhan dan perkembangan pribadi baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual. Selain itu pembelajran ini dapat membantu remaja memasuki kehidupan selanjutnya untuk kemudian menjadi SDM yang produktif. Remaja sebagai pelajar dan mahasiswa yang memiliki life skill akan menjadi moda pembangunan sebagai SDM yang handal. Merekalah yang akan menjadi pelopor dan calon penggerak pembangunan masa depan negara.

Keterampilan hidup atau life skill sangat penting khususnya bagi remaja. Karena remaja dituntut untuk menjadi lebih mandiri dan tangguh dalam proses menuju kedewasaan. Remaja akan memiliki banyak tuntutan dan tantangan. Beberapa tantangan yang mungkin akan muncul adalah tugas diberikan oleh guru atau doesen, masalah dalam pertemanan ataupun hubungan romantis, materi pembelajaran yang sulit dan sebagainya. ada beberapa keterampilan hidup atau life skill yang harus dimiliki oleh remaja diantaranya adalah manajemen waktu, berpikir kritis, keterampilan belajar, keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan untuk mencari bantuan atau informasi.

Manajemen Waktu
Manajemen waktu merupakan salah satu keterampilan yang paling penting yang harus dimiliki oleh remaja. Remaja di sekolah pasti banyak sekali tugas yang harus dikerjakan, jika remaja tersebut tidak dapat mengatur waktunya kemungkinan remaja tersebut tidak dapat maksimal dalam pembelajarannya.

Berpikir Kritis
Sebagai remaja tentunya mereka diharapkan untuk bisa berpikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir jernil dan rsional. Keterampilan untuk berpikir kritis sangat dibutuhkan remaja untuk bisa menemukan data atau informasi yang tepat.

Keterampilan Belajar
Remaja mudah sekali bosan dengan belajar yang hanya dikelas dan mendengarkan saja, sebetulnya banyak sekali metode belajar yang bisa diterapkan oleh remaja saat belajar di kelas agar lebih efektif dan efisien, seperti keterampilan untuk memnemukan ide, mencatat secara rapih dan menarik untuk dibaca, membuat mind-maping dan lain sebagainya.

Keterampilan Berkomunikasi
Dalam berlangsungnya kehidupan akan ada banyak interaksi yang terjadi baik itu dengan teman, keluarga, ataupun dengan lingkungan yang baru. Selain itu akan memudahkan remaja untuk menyampaikan pendapatnya atau ide-idenya dalam keberlangsungan hidup.

Keterampilan untuk Mencari Bantuan atau Informasi
Kadang kita semua tidak memiliki informasi atau sumber daya yang cukup untuk menyelesaikan masalah. Sebagai remaja yang cerdas harus bisa mencari informasi secara cepat dan tepat dengan teknologi yang telah ada ini.

Dalam menghadapi bonus demografi yang akan terjadi di masa depan para remaja dengan usia produktif harus memiliki keterampilan yang mumpuni untuk mengahdapinya, remaja tidak boleh kurang pengetahuan dan kurang pergaulan karena akan berdampak pada masa depan remaja tersebut.

Keterampilan tersebut sangat berpengaruh untuk keberlangsungan hidup remaja dalam menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat dengan persaingan yang sangat ketat. Dengan dikembangkannya life skill tersebut sedikitnya akan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi remaja di Indonesia untuk menghadapi bonus demografi yang akan dihadapi.

Lilik Noor Kholidah
Follow me
Latest posts by Lilik Noor Kholidah (see all)

Lilik Noor Kholidah

Lahir di Majalengka 15 Oktober 1999, memasuki pendidikan sekolah dasar SD Negeri 1 Ciparay dan tamat tahun 2011, tahun 2014 lulus dari SMP Negeri 1 Leuwimunding, tahun 2017 lulus dari SMA Negeri 1 Rajagaluh, kemudian melanjutkan studi ke UIN Sunan Gunung Djati bandung Fakultas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Bimbingan dan Konseling Islam.