Semangat 21 25 Keren itu Apa Sih?
Hi Teens, ketika kamu denger jargon semangat 21 25 keren, apa coba yang terbersit? Duta GenRe? Usia menikah ideal? atau apa yaaaa maksudnya? Nah sebenernya 21 25 keren ini sebuah jargon punyanya Jawa Barat, karena tercetus dari ucapan Gubernur Jabar Ridwan Kamil , and then diboomingkanlah sama remaja Generasi Berencana di Jawa Barat. Lalu, maksudnya apa semangat 21 25 itu?
21 Tahun usia minimal menikah buat perempuan, dan 25 Tahun usia minimal menikah bagi laki-laki. Makanya disebut semangat 21 25 Keren.
Emang kenapa gitu harus 21 buat perempuan dan 25 untuk laki-laki minimal menikahnya? ini didasarkan usia 21 dan 25 itu remaja sudah memenuhi 10 kesiapan yang kudu dimiliki oleh remaja kalau mau menikah.
kuy dicek 10 kesiapannya
1. Kesiapan Usia
Ada usia ideal minimal menikah, adapula usia yang diizinkan menikah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal 7 ayat 1 yang berbunyi bahwa perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.
BKKBN merekomendasikan remaja untuk menikah di usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan minimal 25 tahun bagi laki-laki. Walaupun negara mengizinkan 19 Tahun untuk menikah, namun alangkah lebih baik menikah pada usia ideal minimal. Usia ini dianggap usia minimal ideal karena di usia tersebut remaja dinilai sudah lebih matang baik secara fisik maupun psikis.
2. Kesiapan Fisik
Kesiapan fisik diantaranya memastikan kesiapan organ biologis dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk melakukan hubungan seksual, bereproduksi, maupun menjalankan pekerjaan rumah tangga, dan melakukan pengasuhan. Karena sesungguhnya berperan menjadi suami, istri maupun orangtua membutuhkan fisik yang sehat. Mempelajari kesehatan reproduksi dan pola hidup gizi seimbang tentunya merupakan salah satu upaya dalam kesiapan fisik ini.
3. Kesiapan Mental
Yang dimaksud kesiapan mental disini yaitu kemampuan individu untuk bersifat dewasa diantaranya mampu berpikir panjang dalam pengambilan keputusan, memahami manajemen risiko serta berfikir realistis/tidak muluk-muluk dalam pencapaian. Kesiapan mental berguna untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan berkeluarga, jangan mau bagian mantap-mantapnya saja tapi harus siap juga menyelesaikan permasalahan yang akan timbul.
4. Kesiapan Finansial
Di Indonesia, ketidaksiapan finansial merupakan masalah utama penyebab perceraian di Indonesia. Jika remaja udah bulat keputusannya ingin menikah, pastikan calon pengantin telah memiliki kemandirian finansial sehingga tidak lagi bergantung kepada orangtua maupun keluarga besar, tabungan yang cukup, serta pengetahuan tentang mengelola keuangan keluarga. Kesiapan secara finansial merupakan salah satu poin yang dapat mengurangi terjadinya pertengkaran yang berujung perceraian.
5. Kesiapan Moral
Yang dimaksud dengan kesiapan moral diantaranya kemampuan untuk memahami sekaligus mempraktekkan nilai-nilai kehidupan seperti keyakinan, komitmen, kesabaran, memaafkan serta menerima kenyataan bahwa tidak ada satupun individu yang sempurna. Kesiapan moral berguna sebagai pedoman dalam membentuk kepribadian, menjalin hubungan dengan pasangan dan keluarga besar, membedakan benar dan salah serta mendidik generasi selanjutnya.
6. Kesiapan Emosional
Pernikahan itu melibatkan dua orang bahkan dua keluarga yang pastinya kompleks. Kemampuan mengontrol emosi yang baik berguna untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga yang bisa terjadi kepada istri, anak, suami maupun anggota keluarga lainnya seperti di sinetron-sinetron religi. Individu dengan kesiapan emosi mampu untuk menegelola dan mengungkapkan perasaan, menjalin keterbukaan sehingga mengurangi risiko terjadinya perselisihan dalam berkeluarga.
7. Kesiapan Sosial
Kesiapan sosial dibutuhkan agar individu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru (dalam pernikahan baik dengan pasangan maupun keluarga pasangan) dan juga lingkungan sekitar. Kesiapan sosial ini dapat membantu kamu dalam membangun hubungan harmonis serta kerjasama dengan orang lain. Kesiapan sosial ini juga yang dibutuhkan remaja untuk dapat menjalankan transisikehidupanyaitu menjadi bagian anggota masyarakat.
8. Kesiapan Interpersonal
Kesiapan interpersonal berkaitan dengan kemampuan membangun hubungan dengan calon pasangan maupun keluarga besarnya, diantaranya kemampuan untuk berempati, berkomunikasi yang baik, tidak egois, mau mendengarkan masukan maupun keluhan orang lain, serta menghargai perbedaan. Kesiapan interpersonal yang baik bisa menjadil modal tercapainya kebahagiaan dalam berkeluarga.
9. Kesiapan Keterampilan Hidup
Keterampilan hidup merupakan gambaran kualitas seorang individu, dalam kehidupan berumahtangga kemampuan ini berguna untuk mewujudkan keluarga yang berketahanan. Apabila masing-masing calon pengantin mampu mengasah keterampilan hidup secara optimal, ketika menikah nanti bisa langsung berperan menjadi pasangan dan juga orangtua yang kompak dalam menghadapi biduk rumah tangga yang tak seindah yang terlihat di Instagram.
10. Kesiapan Intelektual
Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi sang anak. Selain itu juga, kalian semua sudah tahu kan, kalau kecerdasan seorang anak biasa diturunkan secara genetik dari ibunya. Olehkarena itu, intelektual menjadi hal yang perlu dipersiapkan sebelum memutuskan untuk menikah. Kemampuan dalam berfikir, memahami, menganalisis, mengemukakan gagasan yang berdasarkan fakta, menangkap dan memfiltrasi informasi berguna untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi sekaligus modal dalam pengasuhan anak dan mengelola keuangan.
Hayoooh dari 10 itu udah siap belum? kalau belum ya udah lanjutin aja sekolah sampai kuliah, kerja dulu, berguna bagi masyarakat dan negeri ini dulu lalu nikah kalau udah siap dan ada jodohnya itu juga. Kobarkan yuk semangat 21 25 Keren, mulai rencanain kehidupan kita mau gimana, karena berencana itu keren. (NHA)
Pingback: Semangat 21 25 Keren itu Apa Sih? – BKKBN | Jawa Barat
Pingback: Semangat 21 25 Keren Cegah Stunting | infiniteens.id