Remaja, Homoseksual, dan HIV/AIDS
Remaja ialah masa transisi seseorang tidak kanak-kanak dan tidak pula dewasa. Usia remasa yaitu dari 10 atau 12 tahun sampai 18 atau 20 tahun. Pada usia remaja terjadi perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Usia remaja bisa disebut sebagai masa pencarian jati diri, pada masa ini ia memiliki semangat dan rasa penasaran yang tinggi, sehingga jika ia tidak memiliki pondasi yang kuat maka ia akan mudah tergoyahkan.
Lalu apa hubungannya antara remaja dengan homoseksual?
Seperti yang dijelaskan diatas, bahwa pada usia remaja itu semangat dan rasa ingin tahunya itu sangat besar sehingga ia mencoba segala hal, baik itu hal yang baik juga hal yang buruk, salah satunya pergaulan bebas. Pergaulan bebas bermula dari ketidaknyamanannya remaja ketika berada di rumah, entah itu dari orangtua atau dari saudaranya, sehingga ia mencari kenyamanan diluar rumah sampai dia menemukan frekuensi yang sama dengan jiwanya. Dan salah satu contohnya ia mencoba melakukan hubungan sesama jenis atau homoseksual.
Lalu apa itu homoseksual?
Homoseksual ialah hubungan atau ketertarikan semasa jenis, khususnya laki-laki atau disebut dengan “gay”.
Istilah homoseksual atau homosexual sendiri secara literal berasal dari homo dalam Bahasa Yunani yang berarti sama (sejenis) dan sex dari Bahasa Latin yang berarti seks.
Orientasi dari homoseksual ini ialah melakukan hubungan badan dengan cara sodomi. Yang melatarbelakangi seseorang menjadi homoseksual itu berbeda-beda, ada dari biologis, ada karena trauma, ada karna sebagai bentuk balas dendam, dan hasratnya kepada perempuan sudah hilang. Rata-rata pelaku atau korban homoseksual ini karena mereka takut jika mereka berhubungan badan dengan perempuan maka akan hamil, sehingga pada akhirnya ia memilih untuk melakukannya dengan laki-laki lagi.
Dampak dari hubungan semasa jenis homoseksual ini ada banyak, diantaranya yaitu dampak social, dampak kesehatan, dampak pendidikan, dan dampak keamanan. Salah satu dampak kesehatan dari homoseksual ialah terserangnya virus HIV/AIDS.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa HIV/AIDS merupakan virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia dengan jangka waktu yang lama yang disebabkan dari percampuran cairan tubuh antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. HIV/AIDS bisa menyerang siapa saja, bisa menyerang semua kalangan, termasuk remaja.
Edukasi dan pengenalan mengenai HIV/AIDS harus mulai digalakkan dari sekarang, terutama kepada remaja agar mereka bisa menjaga pergaulannya karena jika bergaul sembarangan maka efeknya akan sangat berbahaya, salah satunya terserang virus HIV/AIDS.
Tercatat di Dinkes Kota Bandung bahwa angka tertinggi penderita HIV/AIDS ini ialah dari hubungan sejenis homoseksual. Dilansir dari Detik.news bahwa sejak tahun 1991 hingga Juni 2019, tercatat jumlah pederita HIV/AIDS mencapai 4.825 orang, tentu bukan jumlah yang sedikit.
Maka dari itu, kita perlu memberikan pengajaran dan pemahaman terhadap generasi penerus agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, karena jika sudah terjerumus dalam pergaulan bebas bukan hanya dampak sosial saja tetapi dampak kesehatanpun akan ia dapatkan.
Jaga kembali anak kita, saudara kita, keluarga, teman kita, dan semua remaja yang ada di lingkungan kita.
- Remaja, Homoseksual, dan HIV/AIDS - 03/01/2020