Puasa & Siklus Menstruasi: Ada Hubungannya?
Hai Teens, sebagai perempuan yang sudah mengalami menstruasi atau dalam agama Islam disebut baligh, kita diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Puasa dilakukan dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum, termasuk salah satunya keluarnya darah saat menstruasi. Nah, jadi kalo lagi puasa terus tiba-tiba keluar darah menstruasi kamu wajib buat batalin puasa yaa, jangan dilanjutin sampai kembali suci hehe.
Jelas beda ya Teens sama laki-laki, perempuan biasanya bakal mengalami “datang bulan” alias menstruasi setiap bulannya. Menstruasi ini merupakan proses alami saat uterus atau rahim kamu melepaskan darah dan jaringan lewat vagina sebagai bagian dari siklus menstruasi. Menstruasi terjadi karena adanya interaksi hormon yang diproduksi oleh hipotalamus, hipofisis, dan ovarium di tubuh kamu. Sementara itu, fenomena yang terjadi saat kamu mengalami periode menstruasi untuk pertama kalinya disebut dengan menarche. Artinya, kamu udah mulai memasuki usia subur dan bakal ngelewatin siklus menstruasi tiap bulannya. Seru banget khaan~
Siklus menstruasi dimulai saat perempuan memasuki masa pubertas dan berakhir ketika mencapai akhir masa kesuburannya atau biasa disebut dengan menopause. Pertanyaannya, emang siklus menstruasi yang normal tuh gimana sih? Kalo merujuk ke pernyataan the International Federation of Gynecology and Obstetrics (IFGO), disebutin nih bahwa siklus menstruasi yang normal harus memiliki frekuensi (panjang siklus), keteraturan, durasi, dan volume darah yang konsisten. Panjang siklus menstruasi adalah jumlah hari antara hari pertama perdarahan menstruasi satu siklus hingga timbulnya menstruasi siklus berikutnya. Rata-rata panjang siklus menstruasi adalah 28 hari. Hal yang perlu diinget adalah bahwa panjang siklus menstruasi setiap orang itu berbeda-beda, ada yang lebih pendek dan ada yang lebih panjang atau umumnya 25 hingga 30 hari. Tapi kamu perlu waspada ketika siklusnya menjadi sangat panjang ataupun sangat pendek.
Kalo panjang siklus menstruasi kurang dari 21 hari maka itu disebut dengan polimenorea dan jika lebih dari 35 hari maka disebut oligomenorea. Sementara itu, untuk kondisi tidak terjadinya menstruasi sama sekali disebut dengan amenorea. Adapun durasi siklus menstruasi yang normal adalah 8 hari atau kurang, sementara menstruasi yang berlangsung lebih dari 8 hari disebut menstruasi berkepanjangan (menorrhagia) sebagai tanda adanya gangguan kesehatan. Volume darah yang hilang saat menstruasi normalnya adalah sekitar 30 mL. Sementara volume darah menstruasi yang hilang melebihi 80 mL menunjukkan adanya kondisi yang tidak normal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume kehilangan darah saat menstruasi nih Teens, yaitu obat-obatan, ketebalan endometrium, dan gangguan perdarahan atau pembekuan pada organ reproduksi kamu.
Sementara itu, keteraturan siklus menstruasi ditentukan oleh variasi panjang siklus dari satu siklus ke siklus berikutnya. Siklus dianggap teratur jika perbedaan antara panjang siklus terpanjang dan terpendek tidak lebih dari 7 hari untuk usia 26 hingga 41 tahun dan tidak lebih dari 9 hari bagi mereka yang berusia 18 hingga 25 tahun dan 42 hingga 49 tahun. Jadi, kalo misalnya kamu berusia 19 tahun dan memiliki variasi panjang siklus menstruasi 27, 28, dan 34 hari artinya perbedaan panjang siklus terpanjang dan terpendek kamu adalah 7 hari dan bisa dikatakan bahwa siklus menstruasi kamu teratur dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan ya 🙂
Meskipun begitu, sebagian perempuan mungkin dihadapi oleh kondisi menstruasi yang tidak teratur, termasuk ketika puasa Ramadhan saat ini. Ketidakteraturan menstruasi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti stress, gangguan hormon, diet yang tidak sehat dan seimbang, adanya gangguan organ reproduksi, dan lain-lain.
Ada ga sih kaitan antara puasa dengan siklus menstruasi yang ngga normal ini? sebuah penelitian yang dilakukan Yavangi et al. (2013) dalam Iranian Journal of Reproductive Medicine menunjukkan bahwa dari 80 mahasiswa yang diteliti terdapat 11,3%, 30%, dan 16,3% yang memiliki siklus menstruasi tidak normal saat tiga bulan sebelum Ramadhan, saat Ramadhan, dan tiga bulan setelah Ramadhan. Partisipan yang melakukan puasa Ramadhan lebih dari 15 hari lebih banyak mengalami kelainan siklus menstruasi dibandingkan partisipan yang melakukan puasa Ramadhan kurang dari 15 hari. Peningkatan kelainan siklus menstruasi ini meliputi polimenorea, oligomenorea, dan hipermenorea. Jadi, kalo dibilang ada ga sih kaitannya? Ternyata ada!
Kira-kira kenapa siklus menstruasi bisa berubah pas puasa ya? Perubahan kebiasaan saat puasa tentu jadi penyebabnya. Perubahan kebiasaan tersebut bisa meliputi pola makan, pola tidur, dan aktivitas sehari-hari. Kamu mungkin akan tidur dan bangun lebih awal selama puasa untuk makan saat sahur. Sebagian besar akan tidur kembali, melanjutkan puasa, dan tidur di siang hari. Perubahan pola tidur ini bisa mempengaruhi keseimbangan hormon yang berdampak pada siklus menstruasi kamu. Puasa atau penurunan berat badan yang signifikan juga bisa menekan siklus menstruasi dan ovulasi. Jadi, apa yang bisa kita lakukan supaya engga terjadi hal demikian?
Menjaga gaya hidup tetap sehat adalah koentji. Berikut adalah solusi yang bisa kita lakukan untuk menjaga siklus menstruasi tetap normal.
- Mengelola stress
Stress juga bisa mempengaruhi ketidakseimbangan hormon tubuh loh Teens! Pada akhirnya kondisi ini bisa mempengaruhi siklus menstruasi kamu. Kalo bisa selama puasa jangan terlalu banyak pikiran ya. Inget, kalo punya masalah itu diselesaikan bukan dipikirin. Ambil waktu untuk refreshing kaya ikut war takjil! Seru banget kan bisa berkeliling cari makanan yang enak untuk berbuka. Tapi kalo kondisinya bikin tambah stress (misalnya macet banget) lebih baik dihindari deh dan kalo bisa sih lebih awal untuk beli takjilnya hehe. Selain itu, kamu juga bisa melakukan meditasi (berzikir), yoga, latihan pernapasan, dan ambil waktu sebentar buat me time juga ga kalah penting.
- Melakukan diet yang sehat dan seimbang
Hayoo siapa yang selama bulan Ramadhan berbukanya pake goreng-gorengan? Nah, sebaiknya kita menghindari makanan seperti junk food, gorengan, dan makanan tidak sehat lainnya. Kamu bisa menggantinya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan protein serta vitamin dan mineral.
- Rutin berolahraga
Bulan Ramadhan bukan jadi alasan untuk bermalas-malasan. Jangan cuma tiduran, tetapi sisakan waktu kamu untuk berolahraga ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda sore sambil mencari hidangan untuk berbuka. Dijamin puasa kamu jadi seru dan mengesankan!
- Tidur yang cukup
Ramadhan jadi momentum bagi kita bangun lebih awal untuk melaksanakan santap sahur. Oleh karena itu, diperlukan tidur yang cukup dan tepat waktu. Kamu bisa tidur lebih awal agar kebutuhan tidur kamu tetap tercukupi nih. Jangan suka begadang, nanti sahurnya kesiangan, apalagi kamu yang tinggalnya sendirian, alhasil sepanjang hari kelaparan hehehe.
Kalo menurut kamu, apa lagi yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan supaya siklus menstruasi kita tetap normal? Jawab di kolom komentar ya!
- Puasa & Siklus Menstruasi: Ada Hubungannya? - 26/03/2025