Pergaulan Sehat Untuk Remaja
Fase perkembangan masa remaja merupakan pusat perhatian karena masa remaja adalah masa dimana seseorang sedang mencari jati dirinya. Dengan demikian remaja tersebut dapat dengan mudah meniru hal-hal yang dilakukan orang lain baik buruknya. Seseorang dapat dikatakan sebagai remaja jika orang tersebut sedang mengalami masa pubertasnya. Masa remaja dimulai kira-kira pada umur 10-12 tahun dan berakhir pada umur 18-22 tahun (sebelum menikah).
Pada masa remaja sering kali terdapat goncangan mengenai kehidupan yang dihadapinya. Namun pada masa remaja juga banyak hal yang membuat mereka penasaran, terlebih untuk mencari pengalaman termasuk mengeksplorasi banyak hal baru di sela kesehariannya. Remaja sebagai harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa depan bangsa. Maka dari itu remaja harus mendapatkan perhatian khusus dari dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar apalagi mengenai pergaulan remaja sehat.
Membentuk remaja sehat itu sangat dipengaruhi oleh pergaulan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif (sehat) maupun pergaulan yang negatif (tidak sehat). Konsep pergaulan semestinya lebih ditekankan kepada hal-hal positif, seperti mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan yang bermanfaat. Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yakni terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas begitupun sebaliknya.
Ada bebera hal yang perlu diperhatikan remaja untuk menciptakan pergaulan yang sehat sehingga kehidupan mereka berjalan sebagaimana yang dharapkannya, yaitu (Jasmani: 2019):
1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi remaja sangat diperlukan adanya sebuah pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari juga dapat menunjukkan bahwa anak-anak remaja juga melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat.
2. Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin sebuah hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan juga sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang juga dapat membuat kehidupan remaja dan juga masyarakat juga menjadi tenteram.
3. Memilih teman
Maksud dari memilih teman merupakan untuk mengantisipasi agar kita juga tidak terpengaruh dengan sifat yang juga tidak baik/sehat. Walaupun begitu, teman yang pergaulannya buruk juga tidak harus kita asingkan. Kita juga tetap berteman dengannya, tapi juga harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan sebuah bacaan yang buruk (misalnya novel), maka hal itu juga akan berbahaya dan juga dapat menghalangi mereka untuk dapat berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita juga harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya membantu orang tua, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki sebuah batasan-batasan tertentu. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja juga harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena juga dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Menstabilkan emosi
Jika memiliki masalah, kita juga tidak boleh emosi. Harus sabar dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan amarah atau emosi.
INGAT!! “Apa yang kita lihat pada diri kita hari ini, dan apa yang kita lihat pada diri orang lain hari ini adalah hasil dari pilihan-pilihan yang kita dan mereka buat di masa lalu”. Maka dari itu mari dari sekarang kita bangun hal yang baik dengan melakukan pergaulan yang sehat. Agar hal yang terjadi di masa depan adalah hal yang baik untuk diri kita, keluarga, dan masyarakat bahkan bangsa dan negara..
- Pergaulan Sehat Untuk Remaja - 31/12/2019