Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja
Remaja pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati dirinya dan mencari arti dari hidup yang sebenarnya. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, maka semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Pada masa puber, banyak remaja yang melakukan sesuatu hanya untuk menjawab rasa ingin tahu mereka atau hanya mengikuti trend saja, sehingga mereka melakukan hal-hal yang belum pantas untuk dilakukan. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan akan muncul masalah baru yang dapat merusak masa depan mereka.
Pada zaman sekarang ini, seks masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Salah satu penyebab mengapa seks menjadi hal yang tabu di Indonesia karena pendidikan seks di sekolah lebih menekankan bahaya dan risiko seks pra-nikah yang berkisar pada faktor kultur dan agama yang dianut oleh masyarakat di Indonesia. Kecenderungan untuk mengonstruksikan seksualitas remaja sebagai hal yang tabu dan berbahaya dikontrol melalui wacana moral dan agama (Pakasi & Kartikawati, 2013). Sebab-sebab ini menjadi bukti bahwa pendidikan seks diIndonesia terbilang sangatlah minim, karena dianggap tidak perlu dan atau bahkan tidak penting.
Pesatnya kemajuan teknologi tidak hanya memberi dampak yang positif dalam kehidupan, tetapi juga memberi dampak negatif, khususnya mengenai pemahaman pengetahuan seksual.
Secara umum, seksual adalah sesuatu yang yang berkaitan dengan alatkelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan hubungan intim antara laki-laki dan perempuan.
Tidak hanya berkaitan dengan aspek-aspek anatomi dan biologi pada manusia, pendidikan seksual juga menerangkan hal-hal yang menyangkut aspek psikologis dan juga moral. Pendidikan seks adalah suatu pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Beberapa hal yang dapat diberikan kepada anak sebagai pendidikan seks adalah apa fungsi kelamin laki-lakidan perempuan sebagai alat reproduksi, apa yang terjadi ketika masa pubertas pada laki-laki maupun perempuan sampai kepada timbulnya birahi yang dipengaruhi hormon-hormon yang terproduksi (Safita, 2013)
Ada dua faktor mengapa pendidikan seks sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Faktor kedua, dari ketidak fahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu.
Dampak dari ketidak fahaman remaja tentang pendidikan seks ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.
Dengan belajar tentang pendidikan seks, diharapkan remaja dapat menjaga organ-organ reproduksi pada tubuh mereka dan orang lain tidak boleh menyentuh organ reproduksinya khususnya bagi remaja putri. Organ reproduksi remaja adalah hak remaja dan menjadi tanggung jawab remaja itu sendiri untuk melindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Pentingnya Pendidikan Seks bagi Remaja - 02/01/2020