HISTORYI-TEEN LITERATOUR OF THE WEEKRELIGION

Nulis dan Makna Minal ‘Aidin wal Faizin yang Benar


Loading

Hi Teens, selamat merayakan hari idulfitri yaaa, minal ‘aidin wal faizin. Eh udah tau belum cara nulis dan maknanya yang bener. Jangan-jangan masih ngira maknanya mohon maaf lahir dan batin.

Minal ‘aidin wal faizin artinya bukan “mohon maaf lahir dan batih”, tapi doa agar “menjadi bagian dari mereka yang kembali dan menang”. Berikut ini Pengertian dan Penulisan Minal ‘Aidin wal Faizin yang Benar secara bahasa.

SAAT lebaran, salah satu ucapan Selamat Idul Fitri yang populer adalah minal ‘aidin wal faizin. Teks asli atau tulisan Arabnya: من العائدين و الفائزين

Ungkapan minal ‘aidin wal faizin biasanya mengiringi kalimat Selamat Idulfitri, lalu ada kalimat Mohon Maaf Lahir Batin, dan –ini ucapan selamat lebaran yang dilakukan para sahabat Nabi Saw– Taqabbalallahu minna waminkum (َتقَبَّلَ الله ُمِنَّا وَمِنْكُمْ).

Kita fokus ke ungkapan minal ‘aidin wal faizin.

Asal-Usul Minal ‘Aidin wal Faizin

Menurut berbagai sumber, ungkapan khas dalam suasana lebaran ini bukan hanya tidak diucapkan oleh Nabi Saw dan para sahabat, namun juga tidak lazim diucapkan di kalangan orang-orang Arab di Makkah ataupun Madinah.

Lalu, dari mana asal usul ungkapan minal ‘aidin wal faizin?

Menurut sebuah sumber, ucapan minal ‘aidin wal-faizin berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus yang bernama Shafiyuddin Al-Huli.

Pada saat itu dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya.

Kalimat minal ‘aidin wal faizin diterjemahkan menjadi “semoga kita semua tergolong orang yang kembali dan berhasil”.

Jadi, minal ‘aidin wal faidzin ini merupakan doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci.

Ungkapan lengkapnya adalah sebuah doa, yaitu:

  • Allahummaj’alna Minal ‘Aidin wal Faizin = Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali dan menang.
  • Ja’alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin = semoga Allah menjadikan kami dan Anda sebagai orang-orang yang kembali dan beruntung.

M. Quraish Syihab dalam Tafsir Al Misbah menyebutkan, ucapan minal a’idin adalah singkatan dari Allahummaj’alna minal ‘aidin wal faizin. “Ada kata yang dihilangkan, yakni Allahummaj’alna,” tulisnya.

Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kali dirayakan umat Islam selepas Perang Badar pada 17 Ramadhan Tahun ke-2 Hijiriyah.

Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy.

Pada tahun itu, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan pasukan kaum kafir Quraisy dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.

Dari sinilah lahirnya ungkapan doa “Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin” atau disingkat “”Minal ‘Aidin wal Faizin”. Sebuah doa agar menjadi bagian paskan yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.

Pengertian Minal ‘Aidin wal Faizin

Pengertian umum minal ‘aidin wal faizin adalah “semoga termasuk orang-orang yang kembali dan menang” sebagaimana dijelaskan di atas.

Namun, secara bahasa, arti yang paling tepat untuk ucapan minal ‘aidin wal faizin adalah “selamat berhari raya dan semoga termasuk orang yang mendapatkan kemenangan”.

Para ulama menegaskan, ucapan selamat untuk datangnya hari raya tidak ada batasannya. Selama maknanya baik, maka dibolehkan karena syariat Islam tidak membatasinya dengan ucapan atau doa-doa tertentu.

Secara bahasa, mengutip laman muslim.or.id‘id (عيد) artinya hari raya. Kata ‘id terbentuk dari fi’il عاد (‘ada) yang fa’il atau subjeknya nya adalah عائد (‘aidun) yang dalam bentuk jamak dan majrur menjadi العائدين (‘aidin). Maka ‘aidin bisa juga diartikan “orang-orang yang berhari raya”.

Penulisan Minal ‘Aidin wal Faizin

Banyak penulisan minal ‘aidin wal faizin yang keliru secara bahasa, khususnya dalam penempatan koma di atas (‘) dan huruf ddz, dan z.

Bagaimana penulisan yang benar?

Mengacu pada transliterasi atau alih aksara Arab-Latin, penulisan yang benar  adalah koma di atas sebelum huruf a alam kata aidin, dal dalam aidin menjadi d dan zai dalam faizin menjadi z.

  • العائدين > al-‘aidin
  • الفائزين > al-faizin

Jadi, penulisan yang benar ada koma di atas sebelum kata aidin menjadi  minal ‘aidin wa faizin atau bahasa tuturnya minal ‘aaidiin wal faa-iziin.

Sumber: romeltea.com

infiniteens.id

Youth Digital Literacy

One thought on “Nulis dan Makna Minal ‘Aidin wal Faizin yang Benar

Comments are closed.