GAYA HIDUP REMAJA MILENIAL
Generasi milenial, dalam KBBI yakni yang berkaitan dengan generasi yang lahir pada tahun 1980-2000 dan biasanya dialami oleh remaja dari yang belum puber sampai sudah puber dengan ditandai dengan gaya hidup yang glamor dan serba instan mengikuti perkembangan zaman.
Gaya hidup milenial sendiri lebih ke sikap hedonisme, karena remaja milenial banyak beraktifitas dengan media sosial yang saling memperlihatkan akan penampilan dirinya yang nantinya mengharapkan banyak pujian dari orang-orang yang melihatnya. Dilihat dari cara berpakaian , remaja milenial sangat lihai dalam memilah dan memadupadankan pakaian sesuai dengan role model dan gaya masa kini yang terkadang sampai melanggar norma-norma berpakaian sewajarnya. Karena remaja milenial saat ini selalu mengaitkan zaman dan teknologi, sehingga terkadang menjadi salah kaprah dalam mempergunakannya. Namun terkadang remaja itu mudah terbawa suasana lingkungan yang memang gaya hidup nya tinggi, apalagi di zaman yang serba canggih serta instan menjadikan remaja milenial ini memiliki gaya hidup yang konsumtif.
Beda zaman yang berarti beda gaya, dilihat dari cara berkomunikasi, pandangan, pola pikir dan gaya hidup yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan budaya asing sehinggan remaja milenial memiliki gaya hidup yang serba Up to date dan hits. Namun kurangnya literasi juga karena remaja milenial sudah ketergantungan akan gadget, gadget yang harusnya dimanfaatkan dengan baik tetapi tidak dapat mempergunakannya dengan efektif. Faktanya generasi milenial tidak terbiasa dengan berbagai kecakapan hidup yang luas. Mereka cenderung tidak tahu cara menjahit, membuat perbaikan dasar rumah,dll. Beberapa faktor telah mendorong penurunan keterampilan bagi remaja saat ini. Pada satu tingkat, kemajuan teknologi telah membuat banyak dari mereka menjadi usang, seperti tulisan tangan dan membaca peta. Akses konstan ke internet juga membuat remaja milenial merasa tidak perlu tahu bagaimana melakukan hal-hal tersebut.
Generasi milenial juga memiliki kegiatan atau cara dalam kehidupan sehari-harinya, seperti Cashless, cara yang kini populer di kalangan milenial bahkan dunia, memilih alat transaksi yang paling praktis juga menjadi hal yang sangat digemari saat ini yang dapat dibuktikan pada banyaknya aplikasi untuk segala jenis transaksi. Remaja milenial sekarang juga instagramable, wifi, “colokan”, beberapa alasan untuk memilih tempat hangout. Hal tersebut yang membuat milenial kurang dalam kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Seperti kurang mementingkan rasa makanan dan hanya melihat keindahannya saja dari restoran ataupun tempat hangoutnya. Lebih banyak pegang gadget, dibanding harus bercengkrama dengan teman atau orang sekitar.
Namun disisi lain seiring perkembangan zaman yang begitu pesat dan teknologi semakin canggih terdapat dampak bagi generasi milenial itu sendiri, baik itu positif maupun negatif. Dampak positifnya seperti bisa mengikuti perkembangan zaman, banyak menjalin relasi yang luas melalui media sosial yang ada, lebih kreatif dan inovatif. Namun ada dampak negatif pula seperti kurangnya komunikasi dan interaksi secara langsung, acuh terhadap lingkungan atau kurangnya kepekaan terhadap lingkungan sekitar, terpengaruh budaya luar, melupakan norma-norma yang ada, gaya hidup yang konsumtif, dll.
Dampak negatif maupun positif akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan generasi milenial itu sendiri, karena akan sangat berbahaya sekali jika tidak diimbangi dengan pengetahuan dan pengawasan dari orangtua itu sendiri. Bijak dalam menghadapi perkembangan zaman tidak terlepas dari pendidikan yang menunjang serta peran orangtua di dalamnya. Maka dari itu harapan dari dampak positif dan negatif kekinian ini harus bisa menyeimbangi perkembangan zaman dan teknologi yang maju agar tidak berlebihan dan berjalan sesuai dengan kondisi lingkungan mereka tanpa melupakan norma yang berlaku.
- GAYA HIDUP REMAJA MILENIAL - 29/12/2019
