ARTICLEHEALTHY LIFESTYLESI-TEEN LITERATOUR OF THE WEEK

CINTA AJA NGGK CUKUP, MAS…


infografis.jpeg

Loading

“De, nikah yuk. Mas cinta ade, mas mau ade yang nemenin mas dari 0”
Kalimat yang terkesan ingin ditemani dalam titik terendahnya, namun siapa yang bisa menjamin ia akan tetap setia ketika berada di puncaknya? Karena pernikahan bukanlah sesuatu hal yang memiliki masa tenggang. Pernikahan merupakan ibadah terlama, di mana setiap orang memimpikan menikah dengan orang yang dicintainya serta mampu membahagiakannya.

Menikah bukan hanya tentang cinta, banyak hal yang harus dipersiapkan dalam membangun suatu rumah tangga, yaitu:

  1. Kesiapan umur. Usia ideal menikah pada perempuan adalah 21 tahun, sedangkan pada laki-laki adalah 25 tahun, ini bukan tanpa alasan, namun hal tersebut selaras dengan pandangan hukum Islam mengenai batas kedewasaan yang diadopsi dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) pada pasal 98 ayat 1, Bab XIV tentang pemeliharaan anak, yaitu; “Batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau dewasa adalah dua puluh satu tahun, sepanjang anak tersebut tidak cacat fisik maupun mental atau belum pernah melangsungkan perkawinan”. Artinya; dewasa ketika sudah berumur 21 tahun atau sudah kawin, tidak cacat atau gila, dan dapat bertanggungjawab atas dirinya.
  2. Kesiapan finansial. Membangun rumah tangga perlu sandang, pangan dan papan. Tanpa uang, bakalan dapet dari mana?
  3. Kesiapan fisik. Berhubungan dengan kesehatan serta kekuatan biologis. Dalam pernikahan diperlukannya pemuasan kebutuhan batin melalui hubungan sex. Setelahnya, dalam mengurus rumah tangga dan anak juga diperlukan fisik yang kuat.
  4. Kesiapan mental. Tidak hanya kesenangan yang didapatlkan setelah pernikahan, namun akan ada permasalahan-permasalahan rumah tangga kedepan yang perlu diselesaikan dengan kedewasaan kedua pasangan.
  5. Kesiapan emosi. Mengelola emosi, mampu menyikapi permasalahan dengan baik, berbicara secara terbuka, tidak langsung menggunakan kekerasaan terhadap pasangan, merupakan ciri kematangan dalam emosi yang sangat dibutuhkan dalam sebuah pernikahan.
  6. Kesiapan sosial. Dalam pernikahan, bukanlah tentang dua orang saja. Namun, tentang penerimaan keluarga serta masyarakat sekitar, bahkan jenjang karir yang akan dibangun. Maka, interaksi sosial yang baik mampu memudahkan kita dalam menjalankan kehidupan berumah tangga.
  7. Kesiapan moral. Dengan moral, kita akan mengetahui dan memahami nilai-nilai kehidupan yang baik seperti komitmen, kepatuhan, kesabaran, dan memaafkan.
  8. Kesiapan interpersonal. Ini tentang bagaimana cara komunikas kita terhadap orang lain atau pasangan, tentang saling mendengarkan, membahas permasalahan pribadi dengan pasangan, dan menghargai apabila terdapat perbedaan. Individu membutuhkan kesiapan ini untuk memahami individu yang lainnya, dapat menghargai dan tenggang rasa dengan orang lain serta dapat peduli dengan lingkungan sekitar.
  9. Kesiapan keterampilan hidup. Sebuah kemampuan di mana mampu memenuhi peran di dalam keluarga seperti menjaga kebersihan rumah tangga, merawat dan mengasuh anak, melayani suami, dan sebagainya. Apabila individu dapat mempersiapkan keterampilan hidupanya dengan baik maka dapat saling bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
  10. Kesiapan intelektual. Khusus perempuan ada istilah “Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya”, sedangkan laki-laki merupakan kapten dalam sebuah keluarga. Tentu dalam hal ini haruslah saling melengkapi dalam menjaga, mendidik, serta membimbing anak.

Mau Nikah Muda Tapi Merasa Belum Siap Dengan Semua Itu?
Bagi perempuan, tunggulah ia datang dengan kemapanan, keimanan, serta kesiapan yang lainnya dengan cara meng-upgrade diri kita selayaknya mutiara. Hanya bisa di buka oleh orang yang bertekad menyelami lautan yang begitu dalam. Teruntuk laki-laki, jemputlah perempuanmu saat kamu benar-benar mampu membahagiakan dia. Jangan berdalih “Ingin ditemani dari 0” dengan maksud ingin ngajak susah. Karena perempuanmu adalah seorang putri di keluarganya, ia diperlakukan dengan sangat baik, orang tuanya menyekolahkan dan menghidupi putrinya agar mereka tidak merasakan kehidupan yang sulit. Ini? Kamu? Ngajak susah? Punten…

Hopi Khofifah
Latest posts by Hopi Khofifah (see all)

Hopi Khofifah

Piw Park