Bermedia Sosial Butuh LIFE SKILL
Lifeskill adalah keterampilan hidup yang mungkin gak didapat dibangku sekolah di dalam kelas, melainkan didapatkan dari interaksi satu sama lain baik dengan teman, guru maupun lingkungan masyarakat. Lifeskill merupakan modal awal bagi kita untuk bisa terjun di tengah-tengah kehidupan sebagai mahluk sosial. Apapun bakat yang kita miliki, jika kita tidak mampu bersosialisasi sama saja dengan tidak menerapkan lifeskill.
Eitss, lifeskill bukan cuma tentang bersosialisasi aja loh.. Lifeskill yang gak lain adalah keterampilan juga perlu kreativitas didalamnya.
Bagaimana seorang remaja mengolah dan menganalisa masalah yang sedang marak terjadi dan menciptakan solusi bagi permasalahan tersebut. Masalah yang dimaksud di sini bukan berarti merupakan masalah besar, tapi bisa dimulai dari hal-hal kecil.
Salah satu contoh lifeskill adalah meningkatkan literasi melalui media sosial. “LOH, EMANG PENTING??” Nah, hal-hal kecil seperti ini mungkin sering kali ga disadari sama semua remaja. Padahal, media sosial itu adalah dunianya remaja ZAMAN NOW. Meskipun begitu, remaja juga harus tetap memiliki dunia nyata dan memang kita akan menghadapi dunia nyata. Jika buku adalah jendela dunia, maka artinya kita harus banyak baca buku agar dapat melihat dunia. Tapi jaman ini, remaja yang akan menjadi penerus bangsa malah lebih suka baca media sosial.
But, its OK.
Dengan catatan bahwa apa yang dibaca di media sosial memang merupakan informasi yang berkualitas, berbobot & meningkatkan ilmu pengetahuan.
Bayangkan jika 1 dari 5 remaja mampu mengembagkan LIFESKILL mereka sesuai minat dan bakat masing-masing, maka akan banyak remaja yang siap membangun bangsa. Sehingga kita pun siap untuk MERENCANAKAN masa depan yang gemilang. Ini bukan utk orang lain, tapi untuk masa depan kita sendiri dan bangsa kita!