Pesan Semangat
Empat bulan pertama di 2020 ini rasanya sudah terlalu banyak menguras emosi. Kesedihan menumpuk dimana-mana, kemalangan jadi hal yang biasa, kita terpaksa menelan mentah-mentah sebuah duka.
Dulu banyak sekali doa-doa menakjubkan yang kita pinta. Lucunya, sekarang hanya memohon segalanya kembali biasa. Biasa. Agar kehidupan membosankan kita yang sebelumnya tidak pernah ada istimewa-istimewanya kembali segera.
Kita merindukan hidup yang gitu-gitu aja. Kita merindukan orang-orang yang tidak pernah disadari kalau ternyata adanya mereka itu bermakna. Kita bahkan merindukan rutinitas yang biasanya kita keluhan karena tidak ada jeda.
Saat ada yang berduka, bahkan sekarang ini kita dibatasi untuk meluapkan emosi, kita dibatasi untuk datang menghibur diri, kita dibatasi untuk memberi peluk semangat. Kita tersadarkan ternyata selama ini memberi simpati dan empati bukan hal yang sering kita syukuri.
Mungkin tahun ini memang tahun pelajaran. Tahun bekal seumur hidup. Tahun menjaga akal tetap waras. Tahun kesadaran sebagai manusia, kita benar-benar tidak ada daya.
Tahun, yang memberi ruang seluas-luasnya untuk bersyukur tentang segala yang sebelumnya kita anggap tidak ada apa-apanya.
Semoga hati kita tetap kuat ya. Bukan ajang soal siapa yang paling produktif dimasa kelam ini, yang paling penting kita hanya harus bertahan.
Semangat.
- Pesan Semangat - 14/04/2020