Remaja Zaman Now? Kurangi Stalking Perbanyak Reading
Hampir setiap remaja pasti pernah deh ngelakuin stalking, iya kan? Punya kebiasaan stalking yang nggak mengenal waktu. Seperti ada yang kurang kalau sehari nggak melirik-lirik akunnya gebetan, mantan, pacar ataupun teman cewek yang kita sebelin sekaligus dianggap sebagai saingan?
Semua orang memiliki hasrat ingin tahu tapi kalau kita nggak bisa mengendalikanya bisa-bisa keingintahuan ini membuat tersiksa sendiri.
Biasanya stalking timbul saat kamu sedang punya waktu senggang. Seperti saat di perjalanan menuju kantor atau mungkin sebelum tidur. Waktu-waktu itulah yang akan membuat kamu tak punya aktivitas apa pun. Semua orang pasti melakukan stalking di media sosial, termasuk para remaja. Akibatnya, mereka mengalami kurang tidur yang mengganggu konsentrasi belajarnya.
Hasil studi menyebutkan, satu dari lima remaja secara teratur bangun di malam hari untuk membalas komentar atau mengecek timeline media sosialnya. Inilah yang membuatnya mengalami gangguan tidur, sehingga memengaruhi kecerdasaanya di sekolah. Apakah teens disini stalker di media sosial? Bila iya, hati-hati! Kebiasaan stalking di media sosial punya efek buruk, lho. Ini dia 4 efek buruk stalking via media sosial:
1. Kecanduan
Bukan hanya junk food, makanan manis, alkohol, atau narkoba saja yang bikin nagih. Stalking juga punya efek membuat Anda kecanduan. Gawatnya, dengan semakin besarnya pengaruh internet dan media sosial dalam hidup, Anda akan semakin tak bisa lepas dari jeratan kecanduan, bila ditambah hobi stalking.
2. Menggeser interaksi antar manusia di dunia nyata
Karena terbiasa dan merasa bisa mengenal sifat, kebiasaan, dan hidup orang lain hanya dari hasil stalking, Anda pun lebih sering menghabiskan hari di dunia maya dan mengesampingkan interaksi nyata lewat pertemuan atau bahkan sesederhana, tidak lagi bertukar sapa lewat percakapan di telepon. Padahal interaksi di dunia nyata adalah hal yang penting untuk Anda. Selain itu, mengenal seseorang secara personal jauh berbeda dibandingkan ‘mengenal’ seseorang lewat hanya lewat persona di media sosial.
3. Terbiasa berprasangka
Diakui atau tidak, seringnya stalking bertujuan mencari tahu soal keburukan/kekurangan seseorang, atau minimal mencari sejarah-sejarah kelam yang sempat diunggah di media sosial. Maka, terbiasa stalking bisa menjadikan kebiasaan berprasangka buruk pada seseorang, bahkan tanpa benar-benar mengenalnya. Jadinya serba subjektif dan tidak lagi objektif tanpa tahu keadaan sebenarnya. Bisa jadi, para stalker kemudian dengan mudah ikut merundung lewat kolom komentar.
4. Menjadi insecure
Terlalu sering mengamati kehidupan orang lain di media sosial, bisa juga berakibat Anda mulai membandingkan kehidupan sendiri dengan kehidupan orang lain. Akibatnya, Anda menjadi mudah iri dan tak jarang merasa insecure/rendah diri terhadap keadaan Anda. Padahal, belum tentu kehidupan orang lain hasil stalking Anda itu, lebih baik dari kehidupan Anda.
Ketimbang membuka media sosial, membaca adalah pilihan yang cocok buat kalian para remaja yang suka dengan kata-kata. Buat kalian para remaja yang kurang suka membaca, kalian harus percaya kalau buku itu punya banyak banget manfaatnya buat kalian semua, diantara manfaatnya yaitu:
1. Berbagi pengalaman.
Manfaat buku yang lain adalah untuk menyerap pengalaman dari orang lain sebagai penulis buku. Misalnya kalian membaca mengenai buku wisata ke suatu negara. Maka si penulis akan menceritakan berbagai tempat mengenai suatu lokasi di negara tersebut yang bisa kalian jadikan pengetahuan sebagai bekal ketika kalian akan mengunjunginya. Dengan begitu sedikit banyak kalian memiliki pengalaman meski tak menjalaninya sendiri.
2. Mengajarkan rasa empati.
Bukan hanya buku pelajaran dan informasi umum saja yang bisa bermanfaat untuk dibaca. Buku cerita atau novel juga memiliki manfaatnya sendiri yaitu salah satunya mengajarkan rasa empati. Rasa empati adalah mencoba untuk merasakan dari sisi orang lain untuk lebih mengetahui alasan seseorang melakukan sesuatu.
3. Memberikan hiburan.
Hiburan bukan hanya diberikan dari liburan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata saja. Dengan membaca buku komedi, petualangan hingga detective dan percintaan bisa memberikan hiburan sesuai dengan selera pembaca masing-masing. Buku juga bisa menjadi sumber hiburan yang lebih hemat dibandingkan berjalan-jalan ke berbagai tempat wisata.
Selain manfaat membaca buku di atas, masih banyak lagi manfaat lainnya yang menjadikan buku sebagai benda penting dalam mengubah peradaban manusia. Tak aneh jika orang-orang hebat selalu memiliki banyak pengalaman dalam membaca berbagai jenis buku untuk memberikan mereka wawasan seluas mungkin sehingga lebih siap dan sigap dalam menghadapi tantangan kehidupan agar menjadi pribadi yang lebih baik dan maju. Jadi yuk ganti kebiasaan stalkingmu jadi reading, kami berharap kebiasaan buruk tersebut bisa berkurang darimu ya teens, dan segera mendapatkan semangat hidup yang baru. Jangan sampai kamu tidak produktif. Kamu harus menentukan tujuan hidupmu dan berusaha mencapainya. Semangat!
“Hidupmu terlalu berarti untuk dihabiskan cuma dengan mengurusi apa yang dilakukan orang lain di media sosial”
- Remaja Zaman Now? Kurangi Stalking Perbanyak Reading - 01/01/2020