ARTICLE

Langkah Kecil Menghindari Berita Hoax


WhatsApp Image 2020-04-01 at 7.25.39 PM KEDUA-23.jpg

Loading

Meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan masyarakat serta tanpa diimbangi dengan literasi digital menjadikan berita hoax tersebar begitu masif, sehingga memicu terjadinya kekhawatiran serta menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat, apalagi di kondisi dunia yang sedang terkena bencana wabah virus Covid-19 atau sering di kenal dengan virus Corona dan sebaran berita hoax semakin banyak maka akan menganggu psikologi masyarakat sehingga imun tubuh melemah serta sangat rentan terkena virus tersebut, nah maka dari itu saya menulis artikel ini dengan tujuan agar kita sebagai pembaca tidak mudah tertipu dengan berita hoax. Dengan harapan kita bisa memfilter kembali berita yang kita baca sebelum menyebarkan ke media sosial, dan mengantisipasi menyebaran berita hoax. Berikut adalah langka kecil untuk terhindar dari berita hoax:
1. Kenali terlebih dahulu ciri-ciri umum berita hoax
Identitas penyebar tidak jelas
“Ciri hoaks yaitu sumber informasi atau medianya tidak jelas identitasnya, mengeksploitasi fanatisme SARA,” kata Henri dalam focus group discussion berjudul ” Hoaks dalam Pemilu 2019″ di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat.

Tidak mengandung 5W+1H
Selain itu sebauh berita yang tidak mengandung unsur 5W+1H dikategorikan sebagai berita hoax karena tidak mempunyai informasi yang jelas.
When (Kapan kejadiannya).
Who (Siapa pelakunya),
Why (Mengapa peristiwa tersebut bisa terjadi).
Where (Dimana Peristiwa itu terjadi), dan
How ( Bagaimana hal itu bisa terjadi).
Jika anda menemukan bentuk informasi yang tidak memiliki unsur di atas maka anda harus lebih berhati-hati dan jangan menyebarluaskannya.

Menyasar kalangan tertentu
Henri mengatakan, hoaks diproduksi untuk menyasar kalangan tertentu Mereka yang menjadi target antara lain, masyarakat mayoritas dan orang perkotaan.
Dibandingkan masyarakat yang tinggal di desa, orang kota lebih mudah diserang hoaks karena mereka lebih akrab dengan penggunaan media sosial.
“Masyarakat yang berpendidikan lebih banyak terkena hoaks, begitu pula dengan masyarakat yang beragama fanatik,” pungkas Henri.

2. Berhati-hatilah dengan judul berita yang provokatif
Seringkali berita hoax itu memiliki judul berita yang provokatif, menghasut, dan mengundang sensai, hal ini bertujuan agar pembaca penasaran dan emosi ketika membaca judul berita sehingga dengan mudah pembaca menyebarluaskan berita tersebut ke akun media sosialnya. So ketika anda menemukan judul berita yang provokatif mohon untuk mengecheck terlebih dahulu dan jangan menyebarluaskan secara sembarangan.

3. Cari tahu keaslian alamat situs
Ketika anda membaca berita dari media social ataupun media berita dari internet, anda sangat di anjurkan untuk selalu mengecheck situs yang and abaca, apakah situs yang anda baca mempunyai nilai kredibelitas yang tinggi atau tidak dan pastikan situ yang anda baca situs yang terpercaya.

4. Baca berita secara menyeluruh jangan judulnya berita saja
Sering kali yang mudah tertipu dengan berita hoax adalah mereka yang hanya baca berita dari judulnya saja dan tidak membaca berita secara menyeluruh, karena pembaca memiliki emosi yang tidak stabil ketika membaca berita dan pada akhirnya menyebarluaskan berita tanpa di filter terlebih dahulu apakah berita tersebut hoax atau tidak.

Nah, itulah sedikit trik bagaimana anda sebagai pembaca setia agar tidak mudah tertipu dengan berita hoax, dan lebih bijaksana dalam memilih informasi serta anda termasuk sebagai pembaca yang cerdas dan mengurangi kepanikan di masyarakat.

Muhammad Akhir Ramadhan
social media

Muhammad Akhir Ramadhan

S1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris. Aktivis lingkungan dan bergabung di berbagai organisasi non -profit, ia bergabung di organisasi HIMA Persis KBB dan menjabat sebagai bidang Ekonomi, Asoli.id sebagai anggota, UKM LIKM sebagai Kepala Bidang KOMINFO, di Perpustakaan Jalanan, dan Asia Afrika Membaca.