ARTICLEI-TEEN LITERATOUR OF THE WEEKPEER COUNSELING

Turn off your notifications


inbound5470284670817944679.jpg

Loading

Jangan pernah biarkan pendapat seseorang menjadi kenyataan bagi kamu. Jangan pernah mengorbankan siapa kamu hanya karena orang lain memiliki masalah dengan itu. Cintai diri kamu dari luar dan dalam” Les Brown

Seberapa sering kamu bermain sosial media? Menurut kamu, apakah sosial media itu baik atau buruk? Terkadang saya melihat banyak hal baik terjadi di sosial media. Orang-orang bebas mengekspresikan perasaannya melalui sosial media, sosial media membantu kita mengumpulkan donasi dengan cepat untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Sosial Media bahkan bisa membantu seseorang untuk mencari anggota keluarganya yang hilang. Ketika mengacu pada hal tersebut, sepertinya sosial media memang baik untuk digunakan.

Tapi, dikutip dari republika.co.id, media sosial menjadi salah satu pemicu depresi terbesar pada remaja. Salah satu penyebab depresi yang diakibatkan dari media sosial diantaranya self comparison atau membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Beberapa dari kita mungkin pernah megalami hal tersebut. Saat bermain sosial media, kadang kita merasa serba kekurangan, kadang kita merasa kurang cantik, kurang pintar, kurang bahagia dan sebagainya. Hal tersebut karena kita terlalu sering melakukan self comparison.

Ketika seseorang melakukan self comparison dan kondisi mentalnya sedang tidak stabil, maka bisa saja hal tersebut berdampak pada penurunan rasa percaya diri, menumbulkan rasa iri, penyesalan, bahkan bisa saja ia menyalahkan orang lain atas ketidak puasan yang ia peroleh dalam hidupnya. Hal tersebutlah yang bisa membuat seseorang stress dan tertekan karena bermain sosial media. Jadi, apakah kita harus hapus akun sosial media kita? Tergantung!

Jika kamu masih ingin bermain sosial media, perhatikan juga kondisi mental kamu. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan supaya bisa bermain sosial media tanpa harus merusak mental kamu, diantaranya;
Pertama, kenali diri kamu, jika kamu tidak mengenal diri kamu, tidak tahu apa tujuan hidupmu dan apa yang ingin kamu lakukan, maka saat kamu melihat kehidupan orang lain di sosial media, kamu akan mulai meragukan diri kamu sendiri. Karena itu, kenali diri kamu, tetapkan tujuan kamu, sehingga kamu tidak terpengaruh dengan kehidupan orang lain karena sudah mempunyai tujuan sendiri.

Kedua, kenali perasaanmu. Jika kamu sedang dalam kondisi mood yang tidak baik, jangan buka media sosialmu, bisa jadi ada sesuatu di sana yang membuat emosimu lebih buruk.

Ketiga, kamu harus tahu bahwa media sosial is a stage! Semua orang pasti ingin menampilkan sesuatu di sana, jadi jangan pernah menganggap hidup orang lain lebih bahagia dari hidup kita. Mereka hanya memapilkan apa yang ingin orang lain lihat dari dirinya.

Terakhir, Turn off your notification! Terkadang notifikasi yang muncul dari sosial medialah yang membuat kita membuka sosial media tersebut dan tenggelam di dalamnya. Lebih baik kamu mematian notifikasi dari media sosialmu dan gunakan itu saat kamu benar-benar membutuhkannya.

Paling terakhir, jangan ukur diri kamu dengan standar yang diatur orang lain, pujian dan makian hanyalah angin lalu, semua itu tidak akan bertahan lama.

Kembali ke pertanyaan awal, menurut kamu, media sosial itu baik? Atau buruk?
Jawabannya, tergantung dari bagaimana kamu menggunakannya.

Sumber : republika.co.id
Satu persen-indonesian life school
Picture from Pinterest

Deci Narulita
Latest posts by Deci Narulita (see all)

Deci Narulita

Nama Deci Narulita, biasa dipanggil Eci. Lahir pada tanggal 3 Desember 1998. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Menempuh pendidikan S1 Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam.