ARTICLE

Komitmen Terbaik Ialah Pernikahan


inbound5378290754446814334.png

Loading

Perasaan cinta memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan pernikahan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yag erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Sebagaimana firman Allah dalam QS Ar-Rum ayat 21 :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Cinta juga memiliki banyak bentuk tidak hanya cinta kepada pasangan saja, ada beberapa bentuk cinta seperti liking yaitu hubungan persahabatan, infatuated love yaitu hubungan cinta pada pandangan pertama, empty love yaitu kejenuhan dalam hubungan, companionate love digunakan untuk hubungan jangka panjang, romantic love (berpacran), fatous love, consummate love (cinta yang ideal) dan non love.
Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu ataup orang lain. Secara istilah cinta maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya.

Cinta dalam pandangan Islam adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah SWT menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan. Perasaan cinta biasanya diekspresikan kedalam bentuk hubungan cinta atau bisa yag kitasebut dengan pacaran. Berpacaran tidaklah dianjurkan dalam syariat Islam, namun saat ini berpacaran digunakan sebagai langkah awal untuk menuju ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan. Pernikahan yang membahagiakan adalah pernikahan yang sakinah, mawaddah warahmah, seperti pernikahan Rasulullah SAW dengan sang istri Sayyidah Aisyah. Siapa yang tida mengharapkan hubungan cinta seperti beliau? Semua orang pasti menginginkan hubungan cinta seperti itu.

Namun, sering kali putusnya hubungan cinta tersebut memberikan dampak yang buruk bagiseseorang yang mengalaminya padahal Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar umatnya menjauhi hal-hal yang disukai setan dan iblis. Salah satunya pacaran. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa wanita dan laki-laki tidak boleg berduaan jika keduanya bukan mahram atau saudara sepersususan.
“Tidak boleh antara lak-laki dan wanta berduaan kecuali disertai dengan mahramnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya” (HR Muslim)

Dan cara terbaik untuk bangkit pasca putus cinta menurut Islam adalah dengan menerima diri sendiri, bahwa pacaran itu dilarang oleh agama dan itu merupakan tindakan yang salah. Dengan menyadari hal itu maka kita akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Selanjutnya hendaklah melaksanakan sholat taubat, meminta ampunlah kepada Allah SWT atas apa yang tela kamu lakukan selama ini. Setelah melakukan sholat taubat jangan lupa untuk bersyukur karena telah dijauhkan dari perbuatan yang mendekati perzinahan tersebut dan yang terakhir adalah ikhlas menerima apapapun karena belum yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita. Percayalah pada Allah SWT janji Allah itu nyata, manusia itu dicptakan berpasang-pasangan jika ingin mendapatkan pendamping hidup yang baik maka perbaiki diri terlebih dahulu.

Putusnya hubungan cinta bukan akhirdari segalanya, akan tetap awal dari perjalanan baru yang lebih indah. Tidak ada komitmen yang paling menjanjikan selain pernikahan pacaran bukanlah sebuah komitmen. Maka dari itu hindari pacaran dan raihlah keberkahan dengan pernikahan.

Yusni Kurnia
Latest posts by Yusni Kurnia (see all)

Yusni Kurnia

saya lahir di Bogor pada tanggal 24 september tahun 1999. Saya putri ketiga dari pasangan bapak Mamat dan ibu Iis Sukartinu dan saya seorang mahasiswi UIN Bandung dengan jurusan BKI