Sering Begadang Karena Deadline? Waspada Ini 7 Bahayanya
Tugas kuliah yang menumpuk seringkali menjadi alasan seseorang untuk begadang atau tidur terlalu larut malam. Meskipun, saat ini efeknya masih belum terasa dan kamu merasa baik – baik saja, tetapi sering begadang tidak direkomendasikan oleh ahli medis.
Tidur larut malam, membuat sistem metabolisme tubuh terganggu karena tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup. Menurut, American Academy of Sleep Medicine [AASM ] sebaiknya tidur normal selama 7 – 8 jam setiap malam untuk orang dewasa.
Para ahli menemukan bahwa tidur normal dapat mempengaruhi hampir semua yang kamu lakukan. Sebaliknya, jika kamu sering begadang dan tidak mendapatkan istirahat yang cukup, hati – hati dengan beberapa dampak negatif berikut:
1. Risiko penyakit jantung
Dalam studi terbaru yang melibatkan lebih dari 54.000 orang dewasa, para peneliti menemukan bahwa tidur kurang dari enam jam per malam (atau lebih dari sembilan jam) secara signifikan kemungkinan besar memiliki risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke hingga obesitas. Hal ini berkaitan dengan pola gaya hidup yang tidak sehat dan kurang olahraga.
2. Tekanan darah tinggi/ Hipertensi
Kurang tidur menyebabkan tubuh dan pikiran mudah stres sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Seiring waktu, penyakit ini dapat merusak jantung, arteri, ginjal, dan bahkan menyebabkan stroke, hingga kehilangan penglihatan, serta sejumlah masalah kesehatan lain yang tidak kamu inginkan.
3. Sistem kekebalan yang lemah
Vaksin dirancang untuk menipu tubuh agar menciptakan antibodi yang memberikan kekebalan terhadap penyakit atau infeksi tertentu. Tetapi kelelahan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak menghasilkan antibodi yang memadai.
Menurut penelitian yang berkaitan dengan vaksinasi hepatitis B dan mengukur antibodi pasien sebelum dan sesudah perawatan. Orang-orang yang tidur kurang dari enam jam semalam adalah yang paling tidak berespon terhadap vaksin.
4. Stress
Ketika kamu tidak cukup tidur, tubuh secara alami melepaskan hormon stres kortisol, kata Dr. Shalini Paruthi, direktur Pusat Penelitian dan Tidur Pediatrik di SSM Cardinal Glennon Children’s Medical Center di St. Louis, Missouri. Hormon kortisol akan memicu gangguan kesehatan seperti insomnia, hingga depresi.
5. Mengurangi kreativitas
Penelitian neuroimaging menunjukkan bahwa otak secara spontan mengatur ulang informasi ketika kamu sedang tidur atau beristirahat. Itulah sebabnya, jika kamu kurang tidur atau kerap begadang, kemampuan otak untuk fokus dan menghasilkan ide yang cemerlang akan lebih sulit.
6. Menurunkan mood/ suasana hati
Terkadang, tubuh yang mengantuk dan lelah akan membuatmu jadi mudah tersinggung dan pemarah. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Sleep”, menemukan bahwa respon emosional para peserta studi menjadi lebih negatif ketika kelelahan, mengantuk atau kurang tidur.
7. Penambahan berat badan
Ada kaitan mengapa orang yang kurang tidur jadi lebih mudah gemuk atau mengalami kenaikan berat badan. Menurut ulasan studi eksperimental dan pengamatan tidur yang diterbitkan di The American Jurnal Biologi Manusia, hal ini disebabkan tubuh mengalami kekacauan fungsi hormon yang mengatur nafsu makan (hormon ghrelin) dan hormon yang memberi sinyal otak bahwa kamu kenyang (leptin). Tanpa sinergi kedua hormon ini, kamu akan merasa lapar dan makan berlebihan.