Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Hi guyssss, kalian para remaja milenial pasti udah ga asing lagi kan dengan penyakit HIV/AIDS? Yakan? Secara penyakit ini tuh adalah penyakit menular seksual yang bisa saja dialami oleh pria dan wanita di semua kalangan usia loh guys. Walopun kita udah hati-hati bisa aja penyakit ini menular dari hal yang ga pernah kita duga-duga guys. Kabar bagusnya, penyakit ini bisa dicegah loh, Makanya sebelum terlambat yuk cegah penyakit ini menggrogoti tubuh kita dan orang terkasih kita, seperti kata pepatah “mencegah itu lebih baik daripada mengobati” terus gimana sih cara nyegahnya? Yuk disimak baik-baik.
1. Cari tahu cara penularannya
Nah, bentuk pencegahan HIV/AIDS yang petama yaitu dengan mengetahui cara penularannya. HIV/AIDS ditularkan saat darah, ASI, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi terkena langsung dengan luka di kulit atau selaput lendiri yang terbuka. Misalnya mulut, hidung, vagina, rektum, dan bukaan penis. Jadi, kalian bebas berciuman dengan aman selagi ga ada luka atau sariawan, berpelukan, bersentuhan, dan berinteraksi seperti biasanya dengan orang yang mengidap penyakit tersebut. Karena pada kenyataanya HIV/AIDS akan menular jika terjadi pertukaran cairan dari orang yang terkena HIV dengan orang yang sehat.
2. Waspadai gejala khasnya
HIV dan AIDS merupakan kondisi yang berbeda. HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sementara AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS bisa dikatakan sebagai tahap akhir dari infeksi HIV kronis. Nah, berhubung keduanya merupakan kondisi yang berbeda, maka gejala yang dimunculkan pun akan berbeda.
HIV : Badan pegal-pegal, Demam, Badan lemas dan tidak bertenaga, Sakit tenggorokan, Ada luka di sekitar mulut yang mirip sariawan, Ruam kemerahan di kulit tapi tidak terasa gatal, Kelenjar getah bening bengkak, Sering keringatan, terutama di malam hari.
AIDS : Sariawan atau muncul lapisan putih tebal di rongga mulut akibat infeksi jamur, Berat badan menurun drastis tanpa sebab yang jelas, Gampang memar, Sering sakit kepala, Merasa sangat lelah dan tidak bertenaga, Batuk kering kronis, Pembengkakan pada kelenjar bening yang ada di tenggorokan, ketiak, atau selangkangan, Perdarahan di mulut, hidung, anus, atau vagina secara tiba-tiba, Kebas atau sensasi mati rasa di tangan dan kaki, Sulit mengendalikan refleks otot, dan Mengalami kelumpuhan.
3. Lakukan hubungan seks yang aman
Biasakanlah melakukan seks yang aman dengan pakai kondom, hal ini termasuk cara pencegahan HIV dan AIDS yang sangat dianjurkan. Apalagi kalau kamu termasuk orang yang punya lebih dari satu pasangan seksual.
4. Saling terbuka dengan pasangan
Cara pencegahan HIV AIDS selanjutnya ialah saling terbuka dengan semua pasangan seks yang terlibat. Maksudnya, sebelum melakukan hubungan seks ada baiknya kamu menanyakan tentang riwayat kesehatan masing-masing, walaupun terdengar memalukan namun ini demi kesehatan kita dalam mencegah resiko penularan HIV/AIDS.
5. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang lebih berperan penting dalam penularan HIV daripada penggunaan obat melalui suntikan, karena kedua zat adiktif tersebut dapat memengaruhi fungsi kognitif dalam membuat keputusan. Seorang yang mengonsumsi alcohol dan obat terlarang dapat mendorong untuk melakukan tindakan-tindakan yang berisiko seperti melakukan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi atau berbagai obat dan alat suntik dengan orang yang memiliki HIV.
6. Anjuran sunat pada lelaki
Sunat dapat membantu menjaga kebersihan penis sekaligus membantu mencegah penyakit menular seksual seperti HIV AIDS. CDC menemukan bahwa secara medis, sunat dapat jadi cara pencegahan risiko penularan HIV dan penyakit kelamin lainnya yang ditularkan lewat hubungan seks tanpa kondom. Prosedur sunat dapat mengurangi risiko pria tertular herpes genital dan infeksi HPV, yang diyakini menjadi faktor risiko kanker penis. Bahkan, sunat semasa kecil diketahui dapat memberikan perlindungan dari kanker penis, yang seringnya hanya terjadi di kulit kulup.
7. Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik
Orang yang menggunakan obat intravena (infus) dan sering berbagi jarum atau alat suntik bisa terkena HIV. Itu karena, jarum yang tidak steril sehabis dipakai bisa menularkan HIV dari penderita ke tubuh sehat lainnya. Bagi kalian yang ingin membuat tato, maka cara pencegahan HIV dan AIDS terbaik yang bisa dilakukan adalah memastikan bahwa studio tato yang Anda tuju menggunakan peralatan dan body piercing (termasuk tinta) yang steril.
8. Minum obat tertentu
PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) adalah kombinasi dua obat HIV yaitu tenofovir dan emtricitabine yang dijual dengan nama Truvada PrEP merupakan cara pencegahan HIV AIDS yang efektif bila digunakan secara konsisten. Jika kamu baru saja berubungan seksual dengan orang yang positif HIV/AIDS, maka dianjurkan untuk meminum obat tersebut setiap satu kali sehari untuk mencegah penularan HIV dari pasangan yang menginap positif HIV.
- Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati - 28/12/2019